Hadapi Tantangan Keterampilan di Era Modern, Kualitas SDM Harus Ditingkatkan
JAKARTA, INAKORAN.com- Pendidikan memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar potensi daerah di seluruh Indonesia bisa dimanfaatkan.
Hal ini disampaikan Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Warsito saat memberikan sambutan pada kegiatan CEO Gathering SwissCham Indonesia, yang digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta, pada Rabu, 13 November 2024.
Warsito menyatakan bahwa pendidikan harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan menciptakan SDM yang berkualitas, tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga kompeten dalam berbagai aspek, termasuk inovasi kreatif, berpikir kritis, serta keterampilan komunikasi dan kolaborasi.
BACA JUGA: Hadapi Era Disrupsi Dunia Kerja, Menko PMK Minta Industri Masuk Kampus
“Menjembatani kesenjangan keterampilan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, pengusaha, lembaga pendidikan, dan pekerja. Ini membutuhkan pendekatan proaktif dengan fokus pada pembelajaran berkelanjutan dan penyelarasan antara sistem pendidikan dan kebutuhan industri,” ujar Warsito.
Seperti diketahui pada Februari 2024, angkatan kerja Indonesia mencapai sekitar 149,38 juta orang, menandai peningkatan 2,76 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Dari tenaga kerja ini, sekitar 142,18 juta orang dipekerjakan, yang juga mencerminkan pertumbuhan 3,55 juta.
Tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 4,82%. Tren positif dalam partisipasi angkatan kerja ini menunjukkan peningkatan yang stabil dalam lanskap ketenagakerjaan Indonesia selama setahun terakhir.
BACA JUGA: Menko AHY: Harga Tiket Pesawat Ditargetkan Turun dalam 1-2 Minggu ke Depan
Warsito juga menggaris bawahi pentingnya revitalisasi pendidikan dan pelatihan kejuruan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
Menurut dia, pemerintah berperan penting dalam merumuskan kebijakan yang tepat, menyediakan pendanaan, dan memastikan program pendidikan selaras dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Di sisi lain, Warsito mengapresiasi pendekatan Swiss dalam akuisisi talenta yang berfokus pada keseimbangan antara kebutuhan bisnis dan tujuan sosial yang lebih luas. Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara Indonesia dan SwissCham merupakan langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bersama dan pengembangan keterampilan.
BACA JUGA: Pemerintah-DPR Sepakat Dukung Sritex di Kasasi dan Bakal Kaji UU Kepailitan
Warsito berharap diskusi yang dihasilkan dalam acara ini dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan di Indonesia.
CEO Gathering yang diselenggarakan oleh SwissCham Indonesia dengan tema "Bridging the Skills Gap - A Swiss Approach to Talent Acquisition", para pemimpin bisnis dan pakar berkumpul untuk membahas pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan relevansi pendekatan Swiss dalam menjembatani kesenjangan keterampilan di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh Direktur Eksekutif SwissCham Indonesia, Ibu Sarah Suhartono, Duta Besar Swiss-RI Olivier Zehnder serta sejumlah tamu undangan dan peserta lainnya yang berkomitmen untuk menciptakan solusi dalam mengatasi kesenjangan keterampilan di pasar tenaga kerja.(*/ANO)
TAG#Pendidikan, #Kerja, #SMD, #Keterampilan
181908331
KOMENTAR