Hantu Covid 19 VS Manisnya Omzet dari kampung pedagang Es Teh Manis

Hila Bame

Monday, 13-07-2020 | 22:27 pm

MDN
Menjual Es Teh Manis di Kawasan Kartini Jakarta Pusat yang masih bertahan hingga kini [Foto: Inakoran.com]

 


  Jakarta, Inako

Covid 19, telah melumpuhkan entitas ekonomi berskala hingga melemahkan kegiatan ekonomi sektor mikro (UMKM) namun demikian masih ada yang ulet dari gempuran corona yang ganas. 

Jika sekali waktu bertandang ke kawasan sawah Besar Jakarta Pusat, janganlah lupa mampir di kampung Es Teh Manis.

Selain Es Teh Manis yang diijual di perkampungan itu mereka juga memamerkan asa (harapan) bagi banyak orang lewat jualan produk dalam bungkusan dengan harga Rp2000/ bungkus.

Menjual Es Teh Manis di Kawasan Kartini Jakarta Pusat yang masih bertahan hingga kini
Senin (13/7/20)
[Foto: Inakoran.com]

 

Ketahanan usaha sektor mikro sudah teruji sejak meledak krisis keuangan global pada 2008. Biaya tenaga kerja yang minim membuat sektor tesebut tahan banting dari ujian krisis. 

Sektor mikro di Indonesia terbanyak mengandalkan anggota keluarga sebagai tenaga produksi hingga menjualnya. Misalnya usaha Es Teh Manis dalam bungkusan seharga Rp 2000/bungkus/kantong di kawasan Kartini Jakarta Pusat. 

Usaha ES Teh Manis itu berada di Jl Dwiwarna, Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat. Warga sekitar itu mengandalkan jual Es Teh Manis sebagai ladang usaha bahkan ada yang melakukan usaha tersebut secara turun temurun.

Mengapa mereka bertahan dan berapa omzet yang dikantongi  dalam sehari?

Bebicara omzet bagi banyak orang adalah tabu, tidak demikian pedagang di kawasan itu. Rerata omzet yang terkumpul dalam sehari berkisar pada angka empat ratus ribu hingga satu juta rupiah/harinya, ujar Rohani(54) kepada Inakoran.com Senin (13/7/20)

Menjual Es Teh Manis di Kawasan Kartini Jakarta Pusat yang masih bertahan hingga kini
Senin (13/7/20)
[Foto: Inakoran.com]

 

Rohani (54) salah satu pedagang, telah berdagang Es Teh Manis selama 20 tahun lamanya. Rohani memiliki 2 orang anak dan 3 orang cucu masih bertahan dan jualannya tetap aman, meski lidah api corona telah melumatkan sektor ekonomi hingga hancur lebur. 

Dari hasil jualan Es Teh Manis,  Rohani mampu menghidupi keluarga. Demikian juga Martini(36) pedagang lainnya masih bertahan dan mereka mampu menyambung hidup dari hasil usaha yang ditekuni.  

Kegigihan mereka memberi asa pada setiap tamu yang melintas.  Hasil kerja keras bukan lagi mimpi, eksistensi mereka hingga kekinian adalah potret pribadi tangguh, ketangguhan setiap orang barangkali vitamin mujarab menghempas corona.

     (Jibon)

TAG#JIBON

163614311

KOMENTAR