Harga Kripto Anjlok: Apa Pemicunya?

Sifi Masdi

Wednesday, 08-05-2024 | 11:14 am

MDN
Ilustrasi mata uang kritpto [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Pasar kripto mengalami penurunan pada perdagangan Rabu, 8 Mei 2024. Penyebab utama penurunan ini adalah langkah mengejutkan yang diambil oleh Grayscale. Mereka menarik aplikasi 19b-4 untuk dana yang diperdagangkan di bursa berjangka Exchange Traded Funds (ETF).

 

BACA JUGA:  Rupiah Kembali Melemah: Berada di Posisi Rp 16.080/US$

 

Data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa pasar kripto melemah pada Rabu pagi. Bitcoin turun 1,56% menjadi US$62.367,14, meskipun masih berada di zona positif 3,09% secara mingguan. Ethereum berada di zona merah dengan penurunan 1,9% dalam 24 jam terakhir, meski masih naik 0,37% dalam sepekan.

 

Solana mengalami depresiasi 3,13% secara harian, sementara secara mingguan naik signifikan sebesar 17,35%. Dogecoin juga berada di zona merah dengan penurunan 4,33% dalam 24 jam terakhir, namun dalam tujuh hari terakhir melonjak 13,06%.

 

Indeks CoinDesk Market Index (CMI), yang mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital, turun 1,66% ke angka 2.472,27. Open interest juga terdepresiasi 1,13% di angka US$55,06 miliar.

 

BACA JUGA:  Ini Faktor Pendorong Ketertarikan pada Investasi Aset Kripto

 

Fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 57, yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

 

Grayscale, seperti dikutip dari cointelegraph.com, telah membuat langkah mengejutkan dengan menarik aplikasi 19b-4 untuk ETF Ether (ETH), hanya tiga minggu sebelum regulator sekuritas dipaksa untuk mengambil keputusan mengenai hal itu.

 

 

 

Sebelumnya, SEC dijadwalkan untuk membuat keputusan akhir tentang ETF berjangka Ether Grayscale pada 30 Mei. Grayscale awalnya mengajukan permohonan 19b-4 untuk ETF berjangka Ether pada 19 September 2023, yang akan terdaftar di Bursa Efek New York, jika disetujui.

 

BACA JUGA: KPK Telusuri Kekayaan Pejabat Negara dalam Aset Kripto

 

Analis Bloomberg ETF James Seyffart awalnya percaya bahwa Grayscale berencana menggunakan ETF berjangka Ether secara strategis untuk menyudutkan SEC agar menyetujui ETF Ether. Namun, dia menyatakan kebingungan mengapa Grayscale akan menarik diri sekarang, ketika SEC akan dipaksa untuk membuat keputusan untuk menyetujui atau menolak setidaknya satu aplikasi spot Ether ETF pada tanggal 23 Mei, sekitar dua minggu lagi.

 

Selama beberapa bulan, Seyffart dan rekan analis ETF Bloomberg Eric Balchunas memiliki peluang 25% bahwa ETF spot Ether akan disetujui pada 23 Mei, turun dari 70% pada Januari. Namun, komentar dari Ketua SEC Gary Gensler dalam wawancara tanggal 7 Mei dengan media menunjukkan bahwa SEC masih mempertimbangkan keputusannya mengenai ETF Ether.

 

Untuk diketahui, SEC harus mengambil keputusan atas permohonan VanEck pada 23 Mei, sementara ARK 21Shares dan Hashdex memiliki tenggat waktu akhir pada 24 Mei dan 30 Mei.

 

Apa Itu Grayscale?

Grayscale adalah manajer aset kripto terbesar di dunia berdasarkan ase yang dikelola. Mereka menawarkan berbagai produk untuk berinvestasi dalam ekonomi digital, seperti ETF, penawaran publik penempatan dana pribadi.

 

Salah satu produk mereka yang terkenal adalah Grayscale Bitcoin Trust ETF (GBTC), sebuah dana yang diperdagangankan di bursa yang berinvestasi dalam Bitcoin dan bertujuan untuk melacak kinerja.

 

Namun, istilah “Grayscale” juga memiliki arti lain di luar konteks kripto. Dalam dunia fotografi dan desain, "Grayscale" merujuk pada representasi gambar yang menggunakan variasi tingkat kecerahan warna abu-abu, tanpa warna-warna yang kaya.


 

 

KOMENTAR