Hasto Sebut Mahfud Akan Bicara tentang Ekonomi dari Sudut Pandang Hukum

JAKARTA, INAKORAN.COM

Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut Ganjar Pranowo akan berfokus pada peningkatan taraf kehidupan rakyat.

Hal ini disampaikan Hasto saat konferensi pers di Gedung DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/12).

“Dilihat dari hasil survei, 58,9 persen masyarakat mengharapkan agar seluruh calon presiden menyoroti ekonomi kerakyatan, inikan pak Ganjar banget,” ujar Hasto.

Hasto menambahkan, Ganjar merupakan satu-satunya capres yang punya komitmen untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Pak Ganjar punya komitmen menciptakan 17 juta lapangan kerja, hanya satu satunya capres yang punya komitmen untuk pertumbuhan ekonomi 7% dalam memanfaatkan bonus demograsi menciptakan Indonesia Emas 2045.”

“Fokusnya peningkatan kualitas pendidikan, penciptaan lapangan kerja yg luas bagi rakyat, dan meningkatkan taraf kehidupan rakyat,” tambah Hasto.

Hasto juga menyinggung soal program unggulan Ganjar-Mahfud yaitu Satu Kartu Terpadu Indonesia (KTP SAKTI).

“KTP SAKTI merupakan suatu komitmen dari kebijakan yg sangat inovatif dalam mengurangi angka kemiskinan, dan juga penciptaan lapangan kerja secara masif.”

Saat ditanya soal persiapan Mahfud dalam debat cawapres nanti malam, Hasto yakin Mahfud akan tampil dengan maksimal.

“Kami percaya Prof. Mahfud akan tampil terbaik.”

Mahfud diyakini akan melihat persoalan ekonomi bangsa ini dari sudut pandang hukum.

“Ekonomi digital tanpa regulasi tidak akan memberi ruang pada UMKM kita untuk menggunakan platform digital dengan baik, untuk mempromosikan produk dan melakukan suatu transaksi bisnis yang lebih berkeadilan. Mahfud hadir bagi kepentingan wong cilik.”

Mahfud berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan ekonomi bagi masyarakat kecil.

“Prof mahfud hadir bagi kepentingan wong cilik. Kemampuan hukum di dalam Prof. Mahfud akan digunakan dalam menata seluruh mata rantai kehidupan perekonomian nasional kita sehingga mendapatkan manfaat sebesar-besarnya bagi wong cilik.”