HPK Gandeng TNI Gelar Ritual Bakti Purnama Sari Nusantara di Situs Cagar Budaya Nasional Gunung Padang Cianjur

Binsar

Thursday, 03-08-2023 | 11:33 am

MDN
Himpunan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (HPK) didukung Pusat Penerangan Mabes TNI, menggelar Ritual Bakti Purnama Sari Nusantara, di Situs Cagar Budaya Nasional Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, pada Senin hingga Selasa 1-2 Agustus 2

 

 

Himpunan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (HPK) didukung Pusat Penerangan Mabes TNI, menggelar Ritual Bakti Purnama Sari Nusantara, di Situs Cagar Budaya Nasional Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, pada Senin hingga Selasa 1-2 Agustus 2023.

Ritual ini merupakan upaya dari HPK untuk menghormati para leluhur dan kusumah bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan budaya bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika dengan dasar Pancasila.

Selain menghormati para leluhur bangsa dan para kusumah bangsa, kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka menyongsong Peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 2023.

Ritual ini dimulai pada saat tenggelamnya matahari dan puncaknya pada malam hari, saat bulan Purnama dan menjelang pagi hari saat fajar menyingsing.

 

 

Melalui ritual ini, HPK berharap bangsa Indonesia ke depan akan kembali meraih kemakmuran, kesejahteraan, ketentraman dalam keragaman berkeyakinan dan kebudayaan yang Bhinneka Tunggal Ika dengan dasar Ideologi bangsa yaitu Pancasila.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari TNI dan sejumlah institusi lain. Dukungan Mabes TNI terlihat jelas dari kehadiran sejumlah petinggi TNI antara lain, Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojo, Perwakilan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Teroris), Brigadir Jendral Polisi Ahmad Nurwahid, Direktur Pencegahan dan Deradikalisasi BNPT dan Perwakilan Dirjen Kebudayaan RI dalam hal ini Bapak Sumari Sosro Adi Wiguno.

 

 

Selain TNI, hadir pula perwakilan dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia, Ketua Umum DPP HPK (Dr. Hadi Prajoko, S.H) dan para pengurus DPP HPK, para pengurus DPD HPK Jabar, DKI dan Jateng, warga HPK Jabar, DKI, Jateng, masyarakat-masyarakat adat serta berbagai tamu undangan lainnya lintas keyakinan.

Kerjasama HPK dan TNI bertujuan untuk menjaga ketahanan dan kedaulatan kebudayaan bangsa dalam merawat, menjaga, melindungi dan melestarikan segenap warisan peradaban leluhur Nusantara yang dahulu dikenal sebagai masyarakat yang beradab dan relijius, jauh sebelum adanya pengaruh kebudayaan dan sistem kepercayaan dari luar Bangsa Nusantara.

 

 

Selain TNI, ritual ini juga melibatkan penduduk setempat dari beragam latar belakang sosial, budaya, keyakinan dan juga padepokan Cakra Putra Padjadjaran Cianjur.

Dengan melibatkan warga setempat, HPK berharap warga di kawasan Gunung Padang menjadi masyarakat yang sociofak, (penjaga kawasan artefak situs Gunung Padang).

Selain itu, HPK berharap Ritual Shrada Banawa Sekar Nusantara atau bakti Purnama Sari Nusantara ini bisa dilaksanakan setiap bulan Purnama menjelang Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Secara simbolis, bulan Purnama merupakan simbol penerang alam di dalam kegelapan malam hari. Ritual Nusantara, diharapkan akan menerangi kesadaran segenap anak bangsa Nusantara dan bahkan dunia yang sedang mencari jatidiri kemanusiaan dan jatidiri kebangsaanya.

Untuk diketahui, kebebasan berkeyakinan dan mengimplementasikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bagi setiap warga negara Indonesia, dijamin oleh UUD 1945, Pasal 18, pasal 28E, Pasal 28I, Pasal 29 serta Pasal 22.

 

 

Ritual di Gunung Padang merupakan perwujudan dari kebebasan HPK dalam mengimplementasikan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana dijamim oleh UUD 1945.

HPK adalah salah satu lembaga kepercayaan ajaran leluhur Nusantara yang sebelumnya bernama Badan Kongres Kebatinan Indonesia (BKKI), yang berdiri sejak tahun 1947.

Lembaga ini secara bertahap menghimpun diri dan berproses dalam upaya peneguhan, penguatan, dan penghayatan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dalam bingkai sistem ritus dan ajaran kepercayaan atau agama leluhur bangsa Nusantara.

 

 

 

KOMENTAR