IHSG Anjlok ke Zona Merah: Turun 0,83%

Sifi Masdi

Tuesday, 18-03-2025 | 10:00 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]


 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merosot ke zona merah pada perdagangan Selasa (18/3/2025). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG dibuka di level 6.472 sebelum turun 53,56 poin atau 0,83% ke posisi 6.418,38.

 

Penurunan ini melanjutkan tren pelemahan dari hari sebelumnya, di mana IHSG terkoreksi 0,67% atau 43,68 poin ke 6.471,94 pada Senin (17/3/2025). Sepanjang tahun berjalan 2025, IHSG telah mencatatkan pelemahan sebesar 8,59%, mencerminkan tekanan yang masih kuat di pasar.

 

Saham-saham berkapitalisasi besar menjadi kontributor utama pelemahan IHSG hari ini. Sektor perbankan mengalami tekanan cukup signifikan, dengan beberapa saham utama mengalami penurunan: PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 1,45% ke Rp8.475; PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 1,31% ke Rp3.780; PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 1,07% ke Rp4.630; PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terkoreksi 1,85% ke Rp4.250 per saham.

 

Selain sektor perbankan, saham emiten lain juga mengalami koreksi, seperti: PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) turun 1,24%; PT Merdeka Battery Minerals Tbk. (MBMA) melemah 3,73% ke Rp310; PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) terkoreksi 2,62% ke Rp5.575 per saham.

 


BACA JUGA:

Harga Minyak Mentah Naik 1%: Imbas Rencana AS Serang Houthi

Harga Bitcoin Diperkirakan Sentuh USD 100.000 di Akhir Maret: Apa Faktor Pendorongnya?

Neraca Perdagangan RI Surplus US$3,12 Miliar Per Februari 2025


 

Di sisi lain, beberapa saham berhasil bergerak positif, antara lain: PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) naik 1,24% ke Rp2.450; PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menguat 1,58% ke Rp6.450; PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) melonjak 22,59% ke Rp1.655 per saham.

 

Analis dari Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memperkirakan IHSG masih rawan pelemahan dengan support di kisaran 6.370 dan resistance di level 6.630. “IHSG berpotensi melemah ke rentang 6.400-6.450 pada perdagangan hari ini,” ungkap Valdy dalam risetnya.

 

Faktor eksternal menjadi perhatian utama pelaku pasar, terutama menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 18-19 Maret 2025. Berdasarkan data CME FedWatch Tools, terdapat probabilitas 98% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,5%.

 

Di sisi lain, sentimen positif datang dari kebijakan terbaru Pemerintah China yang mengumumkan "Special Action Plan to Boost Consumption" pada 16 Maret 2025. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi domestik di tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. “Keputusan ini sejalan dengan pandangan kami bahwa China akan terus mengurangi ketergantungan pada ekspor,” tambah Valdy.

 

Kebijakan ini berpotensi memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, mengingat hubungan ekonomi yang erat antara kedua negara, terutama setelah Indonesia bergabung dalam BRICS.

 

Rekomendasi Saham

Untuk menghadapi kondisi pasar yang fluktuatif, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham potensial seperti: MDKA (PT Merdeka Copper Gold Tbk); HMSP (PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.); TINS (PT Timah Tbk.); INCO (PT Vale Indonesia Tbk.); dan SCMA (PT Surya Citra Media Tbk.)

 

Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan strategi trading buy untuk saham berikut: BRMS (PT Bumi Resources Minerals Tbk.); PTRO (PT Petrosea Tbk.); dan BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.).

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

KOMENTAR