IHSG Dibuka di Zona Hijau di Awal Pekan

Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan catatan positif. Pada pembukaan perdagangan Senin (17/3/2025), IHSG naik 5 poin atau 0,08% ke level 6.520,53, setelah sebelumnya ditutup di level 6.515,63 pada akhir pekan lalu. Pergerakan indeks hari ini berada di rentang 6.476 hingga 6.528.
Kenaikan IHSG didorong oleh saham emiten berkapitalisasi pasar besar (big caps). Beberapa saham yang mencatat kenaikan signifikan antara lain: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 1,07% ke Rp3.790 per saham; PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) melonjak 2,83% ke Rp6.350 per saham; dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menguat 1,24% ke Rp2.450 per saham.
Sebaliknya, beberapa saham mengalami koreksi, termasuk: PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 0,57% ke Rp8.700 per saham; PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melemah 0,45% ke Rp4.410 per saham; PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) anjlok 16,98% ke Rp150.200 per saham.
BACA JUGA:
Portofolio BlackRock di Indonesia
Harga Bitcoin Diperkirakan Tembus USD 1 Juta pada 2030: Apa Bisa?
Selain AMMN, sejumlah saham sektor pertambangan emas juga mencatat penguatan: PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 2,52%; PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) melesat 5,83%; PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) terapresiasi 2,14%.
Dari sisi global, investor tengah mencermati kebijakan tarif perdagangan Pemerintah AS serta keputusan The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 19 Maret 2025. Berdasarkan data CME FedWatch Tools, probabilitas suku bunga acuan tetap di kisaran 4,25%-4,5% mencapai 98%.
Dari regional, China akan merilis data ekonomi penting, termasuk penjualan ritel yang diproyeksi tumbuh dari 3,7% menjadi 4,0% secara tahunan pada Februari 2025.
Sementara dari dalam negeri, pasar menanti rilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI), yang diperkirakan kembali mencatat surplus akibat penurunan impor dan ekspor. Hal ini sejalan dengan proyeksi perlambatan konsumsi domestik menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Analis Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG bergerak fluktuatif dalam rentang 6.370-6.630 sepanjang pekan ini, mencermati tingginya risiko ketidakpastian dari faktor eksternal maupun domestik.
Senada, Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, memperkirakan IHSG masih berpotensi mengalami koreksi. Secara teknikal, IHSG diproyeksi bergerak dalam kisaran support 6.340-6.470 dan resistance 6.550-6.600.
Untuk perdagangan hari ini BNI Sekuritas merekomendasi sejumlah saham pilihan yang layak untuk dikoleksi antara lain: Buy on weakness untuk saham PTRO, MSIN, HEAL; kemudian Speculative buy untuk saham AKRA, BRPT; dan selanjutnua Buy if break Rp 396 untuk SMRA.
Disclaimer:
Rekomendasi ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.
KOMENTAR