IHSG Dibuka  Melemah 0,66%: Rabu (19/3/2025)

Sifi Masdi

Wednesday, 19-03-2025 | 09:44 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 


Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami tekanan pada awal perdagangan hari ini, Rabu (19/3/2025), menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Pasar tampaknya masih bergejolak setelah aksi jual besar-besaran yang terjadi sehari sebelumnya.

 

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka di level 6.223 dan langsung melemah 41 poin atau 0,66% ke level 6.182,29. Sepanjang awal perdagangan, indeks bergerak di rentang 6.147—6.223, menunjukkan volatilitas tinggi dalam kondisi pasar yang belum stabil.

 

Pada perdagangan Selasa (18/3/2025), IHSG mencatatkan penurunan tajam sebesar 248,56 poin atau 3,84% dan ditutup di level 6.223,39. Dalam pergerakannya, indeks sempat menyentuh level terendah 6.011,84 dan tertinggi 6.465,22, mencerminkan tekanan jual yang kuat. Secara year-to-date, IHSG sudah terkoreksi sebesar 13,68%.

 


BACA JUGA:

Harga Bitcoin dan Ethereum Kembali Menguat: Selasa (18/3/2025)

Harga Minyak Mentah Naik di Tengah Ancaman Serangan Houthi

Harga Emas Antam Naik Rp 4.000 :  Selasa (18/3/2025)

IHSG Anjlok ke Zona Merah: Turun 0,83%


 

Trading Halt

Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan sempat memberlakukan trading halt pada Selasa (18/3/2025) pukul 11:19:31 WIB setelah IHSG anjlok 5% dalam satu sesi perdagangan. Perdagangan kemudian dilanjutkan setelah jeda selama 30 menit. Salah satu penyebab utama tekanan pasar adalah aksi jual di saham-saham unggulan.

 

Pada pembukaan hari ini, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 0,22% ke Rp4.520, PT Petrosea Tbk. (PTRO) anjlok 4,56% ke Rp2.300, serta saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) melemah 1,11% ke Rp22.200.

 

Penurunan juga terjadi pada saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) turun 0,84% ke Rp5.875 dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melemah 0,41% ke Rp2.410 per saham.

 

Di sisi lain, beberapa saham mencatatkan kenaikan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik tipis 0,3% ke Rp8.325, sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menguat 0,82% ke Rp3.710. Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga mengalami kenaikan 0,48% ke Rp4.210.

 

Kenaikan juga terjadi pada saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang naik 0,65% ke Rp4.650, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) naik 1,1% ke Rp9.175, dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang menguat 1,84% ke Rp5.525 per saham.

 

Menurut Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, pelemahan IHSG sejak awal pekan ini dipicu oleh ketidakpastian pasar, termasuk munculnya isu pengunduran diri Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Meskipun isu tersebut telah dibantah oleh pemerintah dan Sri Mulyani langsung memberikan klarifikasi dalam konferensi pers pada Selasa sore, pasar tetap merespons dengan aksi jual yang signifikan.

 

Selain itu, investor juga masih menunggu keputusan dan kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang diperkirakan akan mengumumkan kebijakan buyback saham tanpa RUPS dalam konferensi pers pagi ini. Namun, berdasarkan pengalaman pada 2020, kebijakan ini tidak serta-merta memberikan dampak instan terhadap pemulihan IHSG.

 

Valdy memperkirakan bahwa resistance IHSG berada di level 6.370 dengan support di 6.100. Jika indeks mampu bertahan di atas 6.270, ada peluang untuk melanjutkan intraday rebound ke kisaran 6.300-6.330 pada perdagangan hari ini.

 

Sementara itu, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham seperti ICBP, TLKM, JPFA, SIDO, dan ASII untuk perdagangan hari ini. Adapun BNI Sekuritas, melalui Head of Retail Research Fanny Suherman, merekomendasikan saham BBCA, BBNI, TPIA, SCMA, ASII, dan JPFA sebagai pilihan investasi yang menarik.

 

Disclaimer:

Rekomendasi ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.

 

 

KOMENTAR