IHSG Dibuka Menguat 0,56% ke Level 6.866,31

Sifi Masdi

Friday, 09-05-2025 | 10:37 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat signifikan pada awal perdagangan Jumat, 9 Mei 2025, seiring rebound saham-saham perbankan besar dan sentimen positif dari pasar global. IHSG naik 0,56% atau 38,38 poin ke level 6.866,31, setelah sehari sebelumnya sempat tertekan hingga ditutup turun 1,46% ke 6.827,75.

 

Pada awal sesi perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam rentang 6.844,17 hingga 6.867,75. Sebanyak 216 saham terpantau menguat, 143 saham melemah, dan 200 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.972,44 triliun.

 

Kenaikan IHSG didorong oleh penguatan saham-saham perbankan besar. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat 0,84% ke Rp9.050, disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 0,53% ke Rp3.810, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang menguat 0,63% ke Rp4.820 per saham.

 

Saham-saham sektor tambang dan energi juga turut menopang pergerakan indeks. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) naik 0,77%, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) melonjak 2,82%, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik tipis 0,34%, dan PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) mencatatkan kenaikan mencolok sebesar 7,88%.

 


BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Pilihan Menjelang Akhir Pekan

Harga Emas Menguat ke Sekitar US$ 3.390 per Ons Troi

Ekonomi Hanya Tumbuh 4,85%: Alarm Bahaya?


 

Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, mengungkapkan bahwa indikator Stochastic RSI mulai menurun dari area overbought. Ini mengindikasikan potensi koreksi teknikal dalam waktu dekat, dengan peluang IHSG untuk menguji level support di kisaran 6.770.

 

Sementara itu, dari sisi global, bursa Wall Street mencatatkan penguatan pada Kamis (8/5/2025) usai pengumuman kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Inggris. Kesepakatan tersebut memberi tarif dasar hanya 10% bagi produk Inggris karena neraca dagang yang dianggap seimbang oleh AS.

 

Namun, Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan tarif tinggi tetap akan dikenakan pada negara-negara dengan surplus perdagangan besar terhadap AS. AS juga bersiap melakukan pertemuan penting dengan China di Swiss pada akhir pekan ini, yang turut memengaruhi ekspektasi pasar.

 

Dari dalam negeri, cadangan devisa Indonesia menurun ke US$152,5 miliar pada April 2025 dari US$157,1 miliar pada bulan sebelumnya. Ini merupakan posisi terendah sejak November 2024 dan menjadi perhatian investor. Selain itu, koreksi signifikan pada saham-saham tambang emas seperti ANTM juga memberikan tekanan tambahan pada IHSG dalam beberapa hari terakhir.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham ICBP, AALI, ASII, PTBA, dan INDF untuk dicermati hari ini.

 

Sementara itu, Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyatakan bahwa IHSG masih memiliki potensi technical rebound selama mampu bertahan di atas support 6.800. Ia juga mencatat adanya aksi jual bersih asing (net sell) sebesar Rp906 miliar pada Kamis, dengan saham seperti BMRI, BBRI, BBNI, TLKM, dan ASII menjadi target jual utama.

 

Adapun rentang pergerakan IHSG hari ini diperkirakan berada di antara support 6.770–6.800 dan resistance 6.850–6.925. Investor disarankan untuk memperhatikan saham-saham seperti BRMS, SMBR, RAJA, PTRO, BRIS, dan AMMN sebagai ide trading jangka pendek.

 

Disclaimer:

Rekomendasi ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.

 

 

 

 

KOMENTAR