IHSG Menguat di Awal Pekan: Senin, 2 Desember 2024

Sifi Masdi

Monday, 02-12-2024 | 10:46 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa positif di awal pekan, Senin (2/12/2024). Dibuka pada level 7.145,18, IHSG mengalami penguatan sebesar 0,43% atau 30,91 poin, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.

 

Kinerja positif ini didorong oleh beberapa saham unggulan seperti Bumi Resources Minerals (BRMS), Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), hingga PT United Tractors Tbk. (UNTR).

 

Menurut data RTI Business, IHSG sempat mencapai titik tertingginya di angka 7.146,82 setelah dibuka pada level 7.114,06 pada pukul 09.00 WIB. Di awal perdagangan, 199 saham mencatatkan kenaikan, 92 saham mengalami penurunan, dan 249 saham stagnan. Total kapitalisasi pasar atau market cap IHSG tercatat mencapai Rp12.089 triliun.

 

Saham-saham yang menjadi pendorong penguatan IHSG pagi ini antara lain: BRMS (Bumi Resources Minerals), yang menguat 3,38% ke level Rp428 per lembar dengan total nilai transaksi Rp81 miliar dan volume mencapai 191 juta lembar saham.

 


 

BACA JUGA:

Harga Emas Antam Turun Rp 5.000: Jumat, 29 November 2024

Rekomendasi Saham Pilihan Jelang Window Dressing Akhir Tahun

Bitcoin Tembus Rekor Baru: USD 99.000 per Koin

 


 

Kemudian ADRO (Alamtri Resources Indonesia Tbk.) yang naik 3,37% ke level Rp2.150 per lembar dengan total transaksi Rp144 miliar dari 67 juta lembar saham. Selanjutnya saham UNTR (PT United Tractors Tbk.) naik 2,24% ke level Rp27.375 per lembar, dengan total transaksi senilai Rp 9 miliar melibatkan 322 ribu lembar saham.

 

Meski secara keseluruhan IHSG mencatatkan kenaikan, beberapa saham besar justru menjadi pemberat indeks. Saham-saham tersebut di antaranya: saham GOTO (PT Goto Gojek Tokopedia Tbk.) terkoreksi 1,41%, KLBF (PT Kalbe Farma Tbk.) turun 1%, PANI (PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk.) melemah 0,96% ke level Rp15.400 per lembar.

 

Pada akhir November 2024, IHSG ditutup melemah signifikan sebesar 1,19% ke level 7.114,26. Sepanjang bulan itu, indeks mengalami penurunan tajam hingga 6,07%, dipengaruhi oleh arus keluar dana asing yang mencapai Rp15,26 triliun.

Secara year to date (YtD) hingga akhir November 2024, IHSG tercatat melemah 2,18%, mencerminkan tantangan besar yang dihadapi pasar saham Indonesia.

 

Imam Gunadi, Equity Analyst dari PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), menjelaskan bahwa penurunan IHSG sepanjang November disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap sentimen global dan domestik.

 

Dari sisi global, data ekonomi seperti Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Oktober 2024 di Amerika Serikat menjadi perhatian utama, terutama dengan ancaman tarif baru dari kebijakan Donald Trump. Selain itu, China juga diprediksi akan merilis data Caixin Manufacturing PMI November 2024 dengan proyeksi angka 50,5, sedikit lebih tinggi dibanding Oktober yang berada di level 50,3.

 

“Kenaikan di atas ekspektasi pasar menunjukkan bahwa sektor manufaktur China lebih kuat dari yang diperkirakan,” ujar Imam dalam keterangan tertulis pada Minggu (1/12/2024).

 

Disclaimer:

Semua rekomendasi di atas didasarkan pada analisa teknikal dan kondisi pasar saat ini. Investor disarankan untuk selalu mempertimbangkan profil risiko masing-masing sebelum mengambil keputusan investasi.


 

KOMENTAR