Bitcoin Tembus Rekor Baru: USD 99.000 per Koin

Sifi Masdi

Friday, 29-11-2024 | 14:13 pm

MDN
Mata uang Kripto Bitcoin [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Bitcoin mencetak rekor baru dengan menembus harga USD 99.000 per koin pada pekan lalu. Lonjakan harga ini menjadi sorotan utama di pasar keuangan global, terutama karena berbagai faktor makroekonomi dan sentimen politik yang memperkuat momentum Bitcoin sepanjang November 2024.

 

Salah satu pemicu utama kenaikan harga Bitcoin adalah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) melawan Kamala Harris. Kemenangan ini membawa optimisme bagi investor terkait prospek ekonomi AS yang lebih pro-pertumbuhan, sekaligus menarik perhatian ke pasar aset kripto sebagai instrumen diversifikasi.

 

Selain itu, rilis data ekonomi makro AS yang stabil, seperti klaim pengangguran dan inflasi Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), mendukung kepercayaan pasar terhadap aset berisiko, termasuk Bitcoin. PCE, indikator inflasi favorit The Fed, menunjukkan angka yang sesuai ekspektasi, memberikan ruang bagi kebijakan moneter yang lebih akomodatif.

 

Menurut Fyqieh Fachrur, seorang trader dari Tokocrypto, lonjakan harga Bitcoin bulan ini mencerminkan kuatnya sentimen investor terhadap aset kripto.

“Akumulasi BTC yang dilakukan oleh investor besar mencerminkan optimisme terhadap potensi apresiasi nilai Bitcoin di masa depan,” jelas Fyqieh dalam keterangannya, Jumat (29/11/2024).

 

Institusi besar seperti perusahaan asal China, SOS Limited, telah mengumumkan rencana pembelian Bitcoin senilai USD 50 juta, memperkuat pandangan bullish terhadap pasar kripto.

 


 

BACA JUGA:

OPEC+ Tunda Pertemuan Terkait Pengurangan Produksi Minyak: Apa Alasannya?

Bitcoin Menguat, Kripto Lain Anjlok: Kamis, 28 November 2024

Harga Bitcoin Terkoreksi: Pasar Kripto Anjlok Rp 8,7 Triliun

Analis Ingatkan Risiko Penurunan Mendadak Harga Bitcoin

 


 

Analisis Teknikal

Secara teknikal, Bitcoin menunjukkan pergerakan yang solid. Di level  support,   Bitcoin berhasil mempertahankan level USD 90.250, yang berada di sekitar Fibonacci retracement 0,236 dan Exponential Moving Average (EMA) 100 hari. Indikator Relative Strength Index (RSI) menunjukkan pemulihan, menandakan potensi kenaikan lebih lanjut.

Uji ulang pada level USD 91.000 mengonfirmasi level resistensi sebelumnya telah berubah menjadi support yang kokoh.

 

Menurut Fyqieh, jika Bitcoin berhasil menembus USD 94.500, target psikologis USD 100.000 (sekitar Rp 1,58 miliar) sangat mungkin tercapai pada akhir Desember 2024.

 

Optimisme terhadap Bitcoin semakin menguat dengan stabilnya data inflasi dan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed. Kondisi ini menjadi katalis bagi siklus bull market yang diyakini belum mencapai puncaknya.

 

Namun, volatilitas tetap menjadi tantangan. Meski demikian, banyak analis melihat potensi Bitcoin untuk terus menguat di tengah perubahan kebijakan ekonomi global yang semakin mendukung aset digital.


 

 

KOMENTAR