Infrastruktur Bukan Hanya Soal Bangun Jalan

Oleh: Herman Hemmy

(Bakal Calon Bupati Manggarai Timur)

Banyak orang berbicara masalah infrastruktur di Indonesia. Di era Jokowi ini masyarakat berbicara infrastruktur seperti demam Covid-19, semua orang kena infeksi tentang ceritra ini.

Ketika berbicara infrastruktur, konotasi umum masyarakat adalah jalan raya, hanya sedikit yang paham secara tepat bahwa hakekat infrastruktur itu adalah suatu sistem.

Dalam Bahasa Inggrisnya disebutkan: infrastructure is the system of public works of country, state or region, of required for an activity, underlying foundation of basic frameworks (system or organization).

Jadi, infrastruktur bukan hanya bangun jembatan, jalan raya dan bangunan, tetapi termasuk organisasi masyarakat dalam arti memanage masyarakat ke arah tujuan yang tepat.

Dalam hal ini membangun pola pikir yang konstruktif dari masyarakat Manggarai Timur (Matim) untuk mencegah kelaparan, menciptakan klinik yang baik, mempunyai kesempatan untuk bisa sekolah ke Perguruan Tinggi (PT) dalam negeri maupun luar negeri.

Membuka kesempatan meningkatkan kualitas hidup termasuk infrastruktur. Demikian juga dengan usaha mencegah kemiskinan ekstrim. Jadi jelas, insfrastruktur bukan hanya membangun jalan raya, tetapi juga menciptakan aktivitas yang meningkatkan ekonomi rakyat.

Rakyat mempunyai lumbung makanan, klinik yang baik, sumber air minum yang bersih, bercocok tanam hortikultura sehingga berkesempatan setiap bulan mendapatkan uang dari hasil tanaman sayur, juga termasuk infrastruktur.

Nelayan yang ikan hasil tangkapannya bisa dijual degan harga yang bagus terlepas dari calo-calo, itu juga termasuk infrastruktur.

Ada jalan yang bagus, rumah bupati yang mewah, kantor-kantor mewah, tetapi jika masih banyak rakyat yang miskin ekstrim, itu contoh infrastruktur yang gagal total.