Ini Kata Pengamat Alasan Suara Ganjar-Mahfud Anjlok di Pilpres 2024

Sifi Masdi

Sunday, 18-02-2024 | 10:27 am

MDN
Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD [ist]

 

 


 

Jakarta, Inako

 

Pasangan capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, mengejutkan banyak pihak dengan perolehan suaranya pada Pilpres 2024 yang hanya mencapai 16-17 persen, berdasarkan hasil hitung cepat atau Quick  Count beberapa lembaga survei. Pengamat Politik, Adi Prayitno, memberikan insight menarik terkait penurunan suara ini.

 

BACA JUGA:  Aria Bima: Tidak Perlu Ada Pemilu Kalau Pelaksanaannya Semacam Ini

 

Adi Prayitno menjelaskan bahwa salah satu faktor utama penurunan suara Ganjar-Mahfud adalah perpindahan pemilih setia Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

 

"Pemilih Jokowi yang dulu mendukung Ganjar, beralih secara besar-besaran ke Prabowo. Ini menunjukkan adanya fenomena perpindahan besar dari pemilih Ganjar yang sebelumnya terdapat efek dukungan Jokowi terhadap Prabowo-Gibran," ucap Adi di Jakarta pada Sabtu (17/2/2024).

 

BACA JUGA: Respons Anies Soal PDI Perjuangan yang Siap jadi Oposisi Pemerintah

 

Selain itu, Adi Prayitno juga mencatat bahwa kondisi ini semakin memburuk karena Ganjar-Mahfud tidak berhasil memperoleh tambahan suara dari kelompok pemilih lain. Pasangan ini, menurutnya, hanya mampu mengandalkan suara penuh dari basis pemilih PDI Perjuangan (PDIP), menjadikan suara PDIP dan Ganjar-Mahfud identik.

 

"Hasil suara Ganjar-Mahfud pada saat ini hampir secara eksklusif berasal dari basis pemilih PDIP. Ini menjadi penyebab suara PDIP dan Ganjar-Mahfud tampak identik," jelas Adi.

 

 

 

 

BACA JUGA: Dilantik jadi Ketum Famara, Gusti Dawaraja: Kita akan Fokus Tingkatkan Kompetensi Anggota

 

Lebih lanjut, Adi Prayitno menyampaikan bahwa keunggulan Ganjar-Mahfud di kalangan pemilih luar negeri sebagian besar disebabkan oleh perbedaan karakteristik pemilih luar negeri dengan pemilih dalam negeri. Meskipun berhasil mendapatkan dukungan di luar negeri, jumlah pemilih luar negeri dianggap tidak signifikan dan tidak mampu mengimbangi penurunan suara di dalam negeri.


 

 

 

KOMENTAR