Jejak SMANU MH Thamrin Pada Lanskap Kota
Ekpresikan dirimu dengan Ketakjuban!!
Adalah Djamaludin Adi Negoro, novelis papan atas, sungguh termasyur pada suatu era 1930-an. Darah Muda dan Asmara Jaya karyanya berjudul. Dari beberapa “ekspresi” (dibaca: karya) justru ia diganjar Pulitzer dari judul novel “Melawat Ke Barat”. Pantas dan, kepantasan yang penting diberikan kepada kawan dari Minangkabau ini atas sebuah karya, entah dari pangkal mana, aspek apa sampai-sampai ia menggondol Pulitzer.
Pulitzer, bisa jadi tidak penting buat kita, pada jaman digital disruption, walaupun begitu ekspresi adalah pernyataan “kebahagiaan dari kedalaman hati” kata Gubernur Anis. Kebahagiaan terasa minim terkandung (dialami) warga kota, pungkas Pak Anis. Lihat saja senyum terlihat langka. Lalu yang banyak apa Pak Anis? Belum sempat menjawab pertanyaan, Pak Gubernur, dengan Kuas di tangan, menulis huruf “J” Jakarta, pada salah satu tiang beton dari 63 tiang jalan layang, di Jalan Antasari Jakarta Selatan, pada pembukaan Mural untuk Bahagia warga Jakarta (9/3).
Siswa-siswi SMANU MH Thamrin mengambil kesempatan lomba mural dengan judul “Ondel-Ondel Jakarta”. Mereka di undang untuk berekspresi, siapa saja mereka? Mereka adalah : Padantya Ramadhani Devaputri , Prasista Ariadna Kusumadewi , Iltitah Sudiono , Muhamamad Irfan Akbar , Muhammad Akbar Sighab , Amrisandha Pranantya P. , Muhammad RIfqi A. , Naifah Salamah S. , Adinda Tracy S. . Mereka memindai jiwa pada lanskap kota, kekokohan tiang beton lebih penting barangkali emblem kebahagiaan mereka, mereka sembilan orang loooh. They are like stars that were born to illuminate.
Sekiranya terlalu sibuk, sekali waktu swafoto (selfie) ya di tiang beton ke 37 ketakjuban pastikan berbalut senyum berhambur-hambur dari sapuan warna yang memikat. Tiang beton 37, para bintangmu berjejak. Pijakan estetika, asmara jaya ejawantah bahagia dari kedalaman jiwa, sebegitu itu jiwa dari darah muda. Sebelum ke Jalan Antasari intip kegiatan mereka pada gambar.
TAG#Jakarta, #Smanu Mh. Thamrin
192001811
KOMENTAR