Jepang, AS dan China Berbeda Sikap Soal Keamanan Maritim

Binsar

Thursday, 28-10-2021 | 10:01 am

MDN
Pertemuan virtual KTT Asia Timur tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China [ist]

 

Jakarta, Inako

Amerika Serikat, China dan Jepang berselisih soal keamanan maritim. Dalam pertemuan virtual KTT Asia Timur pada hari Rabu, dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengambil bagian dalam pertemuan online untuk pertama kalinya sejak mereka menjabat.

Pertemuan virtual KTT Asia Timur tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China baru-baru ini atas beberapa masalah di kawasan Asia-Pasifik, seperti laut China Selatan dan Timur serta Selat Taiwan.

Partisipasi Biden dalam pertemuan itu menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat ingin mendapatkan kembali pengaruhnya di kawasan itu, sementara China telah berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Donald Trump, pendahulu Biden yang absen dari KTT regional selama empat tahun berturut-turut selama masa jabatannya, menuai kritik karena kurangnya minatnya di Asia Tenggara.

Memperhatikan komitmen AS yang "tahan lama" untuk Indo-Pasifik, Biden menyatakan keprihatinannya atas "ancaman" terhadap tatanan berbasis aturan internasional dan bersumpah untuk berdiri bersama sekutu dan mitra dalam mendukung demokrasi, hak asasi manusia, supremasi hukum, dan kebebasan negara. laut, kata Gedung Putih.

Amerika Serikat akan menjajaki dengan mitra "pengembangan kerangka ekonomi Indo-Pasifik" yang akan menentukan "tujuan bersama" mereka seputar fasilitasi perdagangan, standar untuk ekonomi dan teknologi digital, ketahanan rantai pasokan, energi bersih, infrastruktur, dan bidang lainnya, Biden seperti dikutip.

 

Pertemuan virtual KTT Asia Timur tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China  [ist]

 

Setelah KTT, Kishida, yang menjadi perdana menteri pada awal Oktober, mengatakan kepada wartawan bahwa dia menyampaikan "sikap tegas" Jepang tentang keamanan maritim di laut China Selatan dan Timur kepada para pemimpin negara lain.

Kishida menambahkan bahwa ia juga menyentuh isu-isu dugaan pelanggaran hak asasi manusia China terhadap minoritas Muslim Uyghur di wilayah Xinjiang, tindakan keras terhadap kebebasan di Hong Kong dan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan saat ia menghadiri sebuah pertemuan. rangkaian KTT terkait ASEAN pada hari yang sama.

China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, dengan cepat membangun pulau buatan dengan infrastruktur militer di wilayah maritim.

KOMENTAR