Jika Terpilih Sebagai Presiden, Ganjar Akan Putihkan Kredit Macet Para Nelayan

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berjanji akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para nelayan di seluruh Indonesia, jika terpilih sebagai Presiden dalam Pilpres 2024. Menurut Ganjar, untuk memperbaiki kesejahteraan para nelayan, salah satu hal yang harus dilakukan adalah memutihkan kredit macet yang membebani sejumlah nelayan saat ini.

"Kalau ingin nelayan sejahtera, maka negara harus hadir agar mereka lebih produktif. Selain pelatihan, pendampingan dan pemberian bantuan alat tangkap atau solar subsidi, satu hal yang bisa dilakukan adalah pemutihan kredit macet para nelayan," tandas Ganjar, Kamis (21/12).

Eks Gubernur Jawa Tengah itu menyebut, saat ini ada sekitar 8,25 persen kredit macet di Indonesia berasal dari sektor perikanan dan membebani para nelayan. Kondisi itu, lanjut dia, menjadi penyebab sebagian besar nelayan yang tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya dari melaut karena memiliki tanggungan, salah satunya membayar kredit macet. 

"Kalau ditotal jumlahnya tidak banyak, sekitar Rp 186 miliar. Maka sangat mungkin, kredit nelayan yang macet itu kita hapuskan saja, agar mereka terbantu dan lebih produktif. Setelah itu kita bina dan dampingi mereka," katanya.

Para melayan sangat antusias menyambut komitmen Capres nomor urut tiga itu, karena dinilai merupakan langkah sangat tepat untuk menyelesaikan problem sehari-hari para nelayan.

“Kami sudah dengar dan baca di berita, pak Ganjar ingin menghapuskan utang atau kredit macet nelayan. Itu program yang sangat bagus dan sudah kami tunggu-tunggu,” kata Kajidin, salah seorang nelayan asal Indramayu.

“Banyak nelayan kecil kita yang utangnya di tengkulak. Parahnya, harga ikan hasil tangkapan dijual rendah karena harus dijual di tengkulak yang diutangi itu. Jadi, kalau utang di tengkulak juga diselesaikan, nelayan bisa lebih sejahtera,” lanjut Kajidin.

Kajidin adalah Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT) dan Ketua Gerakan Nelayan Pantura. Ia berharap, Ganjar bisa menjalankan program pemutihan bagi nelayan yang memiliki utang di tengkulak. Sebab, banyak nelayan khususnya nelayan kecil dan tradisional yang memiliki tanggungan tidak di bank, melainkan di tengkulak.