KemenKopUKM Gandeng Dua Anyam Digitalisasi Wirausaha Kriya NTT

Sifi Masdi

Monday, 06-12-2021 | 21:47 pm

MDN
Menteri Teten Masduki [dok:kemenkop]

 

 

Larantuka, Inako

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenKopUKM) menggandeng Yayasan Karya Dua Anyam untuk melakukan pembinaan dan pendampingan dengan memanfaatkan aplikasi rantai pasok digital (krealogi) kepada 100 wirausaha kriya di wilayah Indonesia Timur, yakni di 11 kabupaten/kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

BACA JUGA:  Kementerian PURR Kerahkan Alat Berat Tangani Bencana Erupsi Gunung Semeru

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sangat mengapresiasi kegiatan pendampingan usaha bagi wirausaha sektor wastra dan kerajinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam upaya membangkitkan iklim bisnis UMKM untuk meningkatkan kemampuan manajemen rantai pasok, transformasi digital, dan pengembangan bisnis.

"Tidak lupa saya juga mengucapkan selamat kepada para peserta dari 11 kabupaten/kota di Provinsi NTT yang sudah mengikuti rangkaian pendampingan oleh Du Anyam," lanjut Menteri Koperasi UKM Teten Masduki.

Menteri Teten berharap, pendampingan dan pembinaan yang diselenggarakan sejak Agustus hingga November 2021 tersebut dapat diimplementasikan dengan baik oleh para peserta dan menjadikan peserta seorang wirausaha yang adaptif, inovatif, dan berbasis teknologi.

BACA JUGA: HPDKI Diminta Bangun Korporatisasi Peternak Domba-Kambing Berbasis Koperasi

"Kepada Yayasan Karya Dua Anyam, saya berharap dapat terus menjadi mitra pemerintah dalam mendukung pengembangan UMKM di tanah air," kata Menteri Koperasi UKM Teten Masduki.

Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan (Destry Anna Sari) yang juga turut hadir dalam Penutupan Program Pendampingan Usaha Bagi Wirausaha Sektor Wastra & Handicraft di Provinsi Nusa Tenggara Timur menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Karya Dua Anyam atas komitmen untuk terus melakukan program pendampingan dan pembinaan kepada wirausaha serta kolaborasi yang sudah berjalan dengan baik.

“Saya berharap agar para peserta yang tergabung dalam program pendampingan ini dapat terus mendapatkan manfaat dari program ini dan tidak berhenti untuk menggali potensi yang dimiliki, teruslah berinovasi dan berjejaring.”ujar Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Destry Anna Sari.

BACA JUGA:  Penggunaan Banpres Produktif  Tepat Sasaran

Co-Founder Krealogi oleh Du Anyam Hanna Keraf menyampaikan, pendampingan dan pembinaan usaha yang dilakukan bertujuan untuk menyiapkan wirausaha menghadapi perubahan sosial, budaya, serta kemajuan teknologi yang pesat.

Pendampingan tersebut dimulai dengan proses kurasi peserta guna menjaring peserta yang memenuhi kriteria, di mana kriteria tersebut di antaranya berusia 18-39 tahun dan sedang merintis usaha serta memiliki ide atau gagasan bisnis bidang wastra dan kriya di 11 Kabupaten/Kota di NTT.

BACA JUGA: Penyerahan KK empat panti di Tangsel

Ke-11 Kabupaten/Kota tersebut yakni Kabupaten Lembata, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kota Kupang dan Kabupaten Sikka (Komunitas UMKM Akunitas), Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Alor, dan Kabupaten Manggarai Timur.

"Krealogi oleh Du Anyam bersama Kemenkop UKM memang menyasar usia produktif atau milenial untuk mengikuti pelatihan ini karena dinilai lebih terbuka terhadap inovasi dan dekat dengan teknologi," ujar Hanna.

 

 


 

 

 

KOMENTAR