Kepala Bank Dunia mengatakan peluncuran vaksin COVID-19 penting untuk negara-negara miskin

Hila Bame

Thursday, 14-01-2021 | 07:52 am

MDN
Petugas kesehatan mengobrol di dekat ambulans di tempat parkir Rumah Sakit Akademik Steve Biko, di tengah penguncian penyakit virus korona (COVID-19) nasional, di Pretoria, Afrika Selatan, 11 Januari 2021. (Foto: REUTERS / Siphiwe Sibeko)

WASHINGTON, INAKORAN

 

Presiden Bank Dunia David Malpass pada Rabu (13 Januari) memperingatkan bahwa percepatan peluncuran vaksin COVID-19 akan sangat penting untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di negara maju dan mencegah penurunan lebih lanjut dalam aktivitas ekonomi yang diharapkan pada tahun 2021, demikian dilansir Reuters Kamis (14/1/21)

 

Bank Dunia pekan lalu memperkirakan ekonomi global akan tumbuh sebesar 4% tahun ini, kurang dari perkiraan sebelumnya, tetapi mengatakan meningkatnya infleksi COVID-19 dan penundaan distribusi vaksin dapat membatasi pemulihan hingga hanya 1,6 persen tahun ini.

BACA:  

Pemulihan ekonomi global mungkin memakan waktu 5 tahun, kata kepala ekonom Bank Dunia

Malpass mengatakan pada konferensi Reuters Next dia berharap peluncuran vaksin dapat dipercepat di negara-negara maju, mengutip langkah-langkah yang sedang berlangsung di beberapa negara bagian utama AS.

 

Itu juga akan membantu meningkatkan pertumbuhan di negara-negara miskin, katanya. "Jika pertumbuhan hanya 1 persen pada 2021, itu akan sangat buruk bagi orang-orang di bawah," katanya, seraya menambahkan bahwa kemajuan di negara-negara kaya sangat penting karena negara-negara miskin sangat bergantung pada pasar ekspor dan pengiriman uang.

 

Malpass mengatakan tindakan mendesak dibutuhkan oleh para pemimpin global untuk mengatasi masalah yang dihadapi negara-negara miskin mulai dari pendidikan hingga kesehatan masyarakat, beban hutang yang berat dan kurangnya investasi.

"Ketimpangan semakin parah bahkan sebelum COVID-19, dan (pandemi) berkontribusi cukup besar untuk membuat masalah itu semakin meresahkan," kata Malpass.

 

Dia mengatakan akses ke vaksin adalah masalah besar yang dihadapi banyak orang di negara berkembang, paling tidak karena masalah hukum seperti pertanyaan tanggung jawab pribadi.

"Semakin miskin Anda, semakin sulit mendapatkan akses," kata Malpass kepada Reuters setelah konferensi.

 

"Semua orang tampaknya setuju bahwa perlu ada distribusi vaksin yang adil, tetapi kemudian bagian yang sulit dimulai." Bank Dunia bekerja sama dengan lebih dari 100 negara untuk membantu mereka mengakses pinjaman berbunga rendah senilai US $ 12 miliar yang tersedia untuk membeli dan mendistribusikan vaksin COVID-19, kata Malpass kepada wartawan pekan lalu.

Kesepakatan pertama diharapkan akan disetujui pada akhir Januari atau awal Februari.

 

KOMENTAR