Kepala BGN Ungkap Penyebab 223 Siswa Keracunan MBG di Bogor

Timoteus Duang

Wednesday, 14-05-2025 | 12:38 pm

MDN
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana

JAKARTA, INAKORAN.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa penyebab keracunan massal yang dialami ratusan siswa di Kota Bogor berasal dari makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah terkontaminasi bakteri.

"Kami sudah cek bahwa penyebabnya, ini sudah keluar dari lab, bahwa ada istilahnya kontaminasi Salmonella dan E.coli, dari bakteri," ujar Dadan usai berdiskusi dengan perwakilan Ombudsman RI di Gedung Ombudsman, Kuningan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

 

Ia menjelaskan, bakteri tersebut diduga berasal dari bahan baku makanan seperti telur dan sayuran, serta kemungkinan terkontaminasi melalui air.

Menurutnya, makanan yang disajikan tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan saat pertama kali diberikan kepada para siswa.

Baca juga: Pemerintah Bakal Tanggung Biaya Pengobatan Korban Keracunan Makanan MBG di Bogor

"(Terkontaminasi) itu dari air, ada di bahan baku, telur dan juga ada di sayuran. Saya bertanya juga kepada korbannya bahwa tidak ada hal yang mencurigakan terkait hal itu," jelas Dadan.

Terkait kejadian tersebut, pihaknya telah menerima laporan dan melakukan pemeriksaan langsung terhadap penyebab insiden.

Baca juga: Anggaran MBG Ditambah Rp100 Triliun, Sri Mulyani: Pelaku UMKM Bakal Untung

Ke depan, Badan Gizi Nasional akan memperketat pengawasan dan memperpendek rentang waktu penyajian makanan agar segera dikonsumsi setelah disajikan.

"Kita mungkin sudah harus perketat supaya tidak terjadi lagi. Karena masakan ini kan ada batas waktunya untuk konsumsi," tambahnya.

Baca juga: Kemenkeu Bakal Tambah Rp100 Triliun untuk Program Makan Bergizi

Sampai saat ini, tercatat sebanyak 223 siswa dari sembilan sekolah di Kota Bogor menjadi korban keracunan makanan MBG.

Rinciannya sebagai berikut: TK Bina Insani (28 siswa), SD Bina Insani (13 siswa), SMP Bina Insani (96 siswa), SMA Bina Insani (1 siswa), SDN Kukupu 3 (8 siswa), SDN Kedung Waringin (7 siswa), SMP Bina Greha (8 siswa), SDN Kedung Jaya 1 (16 siswa), dan SDN Kedung Jaya 2 (46 siswa).

Baca juga: Pengamat: Biaya Makan Gizi Gratis Pakai Duit Pribadi Prabowo Berpotensi Penyalahgunaan Wewenang

Pemerintah berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan memperbaiki sistem distribusi serta pengawasan makanan dalam program MBG guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

 

KOMENTAR