Kepala Otorita IKN: Pembangunan IKN Upaya Kembalikan Hutan Tropis Kalimantan

Sifi Masdi

Wednesday, 27-03-2024 | 08:48 am

MDN
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono saat meluncurkan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di IKN, Jakarta,  Selasa (26/3/2024) [inakoran/garvita tv]

 


 

Jakarta, Inakoran

 

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur sering mendapat kritik karena dianggap berpotensi merusak lingkungan. Namun, menurut Kepala Otoritas IKN, Bambang Susantono, pembangunan IKN justru merupakan upaya untuk mengembalikan hutan tropis Kalimantan. 

 

Bambang Susantono menyampaikan pernyataannya saat meluncurkan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di IKN di Jakarta pada Selasa, 26 Maret 2024. Menurutnya, pembangunan ibu kota negara baru ini berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan hidup.

Kepala Otorita IKN bersama dengan Dubes dari negara sahabat [inakoran/garvita tv]

 


 

BACA JUGA: Sekitar Rp 21,7 Miliar Anggaran IKN Diblokir, Ada Apa?

 

“Pembangunan di IKN itu hanya sepertiga atau 25 persen dari total area IKN. Sisanya akan kami bangun kembali sebagai hutan tropis,” kata Bambang kepada media.

 

Rencana Induk

 

Dokumen Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di IKN menetapkan arah kebijakan, program, dan target untuk melindungi keanekaragaman hayati di IKN selama lima tahun mendatang (2024–2029). Dokumen ini mencakup langkah-langkah seperti pelestarian habitat, perlindungan spesies, upaya restorasi dan rehabilitasi ekosistem yang rusak, dan konservasi pohon.

 

 

 

 

BACA JUGA:  OIKN Pastikan 65% Wilayah IKN akan Jadi Hutan Tropis

 

Dokumen ini dikembangkan melalui proses dialog dengan berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan, konsultan, akademisi, peneliti, lembaga internasional, dan lembaga swadaya masyarakat.

 

Melalui program perlindungan ekosistem tersisa serta pemulihan ekosistem rusak, diharapkan pada 2030 status keanekaragaman hayati di wilayah IKN dapat semakin meningkat.

 

OIKN mengidentifikasi tujuh wilayah di IKN dan sekitarnya yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Wilayah tersebut meliputi Bentang Alam Gunung Beratus, Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Teluk Balikpapan, Hutan Lindung Sungai Wain, Samboja Lestari, Muara Jawa, dan Gunung Parung.

Foto bersama usai Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di IKN di Jakarta [inakoran]

 

 

BACA JUGA:  Hunian Pekerja Konstruksi di IKN Mulai Overkapasitas, Apa Pemicunya?

 

Sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di ibu kota negara baru, OIKN juga menargetkan untuk merestorasi 65 persen wilayah IKN sebagai kawasan lindung. Area hutan hujan tropis yang ada saat ini hanya mencakup sekitar 16 persen dari total 252.000 hektare wilayah IKN.

 

Dengan demikian, pembangunan IKN bukan hanya tentang membangun ibu kota baru, tetapi juga tentang komitmen Indonesia dalam pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.

 

 



 

 

KOMENTAR