Hunian Pekerja Konstruksi di IKN Mulai Overkapasitas, Apa Pemicunya?
Jakarta, Inakoran
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, yang terus berlangsung, telah menjadi titik sentral baru dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan beragam proyek yang telah dilaksanakan menggunakan dana APBN, total pengeluaran APBN untuk Infrastruktur Koneksi Nasional (IKN) dari tahun 2022 hingga 2024 mencapai Rp 72,8 triliun. Namun, setelah tahun 2024, anggaran pembangunan IKN yang bersumber dari APBN tersisa sebesar Rp 17,6 triliun.
BACA JUGA: Risiko Investasi RI Naik Tajam, Asing Makin Getol Jual Obligasi
Menurut Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, permintaan hunian dari para pekerja konstruksi terus meningkat. Hal ini dikonfirmasi oleh Wicaksono, yang mengatakan bahwa peningkatan permintaan hunian dari pekerja konstruksi telah membuat hunian pekerja konstruksi (HPK) mulai penuh.
“HPK satu sudah overload dan tidak bisa menampung pekerja proyek lagi,” katanya melalui Instagram @idx_channel pada Minggu, 24 Maret 2024.
Untuk memenuhi kebutuhan penting ini, Otorita IKN mengundang para calon investor untuk berpartisipasi dalam proyek Pengembangan Hunian Pekerja (HPK) 2 dan Perumahan Non-ASN.
BACA JUGA: Sekitar Rp 21,7 Miliar Anggaran IKN Diblokir, Ada Apa?
Menurut Silvia Halim, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, kebutuhan akan HPK sangat mendesak mengingat jumlah pekerja yang hampir mencapai 12 ribu orang, sementara kapasitas HPK hanya mencukupi untuk 10.792 orang. Rencananya, 15 bangunan tower HPK 2 akan dibangun di atas lahan seluas 9 hektare.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, juga angkat bicara. Ia mengatakan bahwa proyek tersebut mendesak diperlukan guna memenuhi kebutuhan para pekerja konstruksi.
BACA JUGA: OIKN Pastikan 65% Wilayah IKN akan Jadi Hutan Tropis
Sebanyak 22 perusahaan calon investor telah menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam proyek Hunian Pekerja Konstruksi. Mereka bukan hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari negara-negara seperti China, Singapura, Korea Selatan, dan Malaysia yang siap untuk segera membangun hunian di IKN. Respons ini menunjukkan bahwa proyek ini telah menarik perhatian internasional dan berpotensi menjadi solusi untuk overkapasitas hunian pekerja konstruksi di IKN.
Warganet pun memberikan komentarnya yang beragam terhadap keterlibatan negara asing dalam pembangunan hunian di IKN. Ini menunjukkan bahwa isu ini telah menjadi topik pembicaraan yang hangat di kalangan masyarakat.
KOMENTAR