Klarifikasi UIN KHAS Jember Atas Video Viral Mahasiswa Menari di Bangunan Bakal Masjid

Timoteus Duang

Friday, 26-08-2022 | 12:32 pm

MDN
Mahasiswa UIN KHAS Jember berjoget ria di dalam bangunan bakal masjid di lokasi kampus tersebut pada 23 Agustus 2022. [Foto: Tangkapan layar postiangan Instagram @underc0ver]

 

JEMBER, INAKORAN.COM

Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember berjoget ria di dalam ruangan yang diduga merupakan sebuah Masjid, viral di media sosial.

 

Menanggapi video viral itu, pihak kampus mengeluarkan sebuah klarifikasi tertulis pada Jumat (26/8/2022).  

“Merespon beredarnya video mahasiswa menari di Bangunan Bakal Masjid Sunan Kalijaga UIN KHAS Jember maka perlu kami lakukan klarifikasi, mengingat video yang beredar tidak menggambarkan informasi secara utuh atas pelaksanaan PBAK,” tulis akun Instagram resmi UIN KHAS @uinkhasjemberofficial.

Kampus menerangkan bahwa peristiwa tersebut terjadi dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang berlangsung dari 22-24 Agustus 2022.

Kampus menilai, cuplikan video yang diambil pada 23 Agustus itu tidak menggambarkan informasi secara utuh dan menyeluruh atas pelaksanaan kegiatan PBAK yang tengah berlangsung.

Dalam klarifikasi itu disebutkan bahwa kegiatan joget ria itu terjadi di dalam sebuah ruangan bakal masjid atau masjid yang sedang dalam proses pembangunan.

“Video yang beredar terjadi pada hari kedua PBAK, Selasa, 23 Agustus 2022 di Bangunan bakal Masjid Sunan Kalijaga UIN KHAS Jember yang masih dalam proses pembangunan.”

Klarifikasi Panitia PBAK UIN KHAS Jember 

 

Panitia PBAK tidak merencanakan adanya kegiatan joget bersama itu. Awalnya para peserta hanya meminta untuk menyanyi bersama, tetapi karena terbawa suasana, beberapa orang mulai berjoget dan para peserta lain pun akhirnya ikut-ikutan.

“Melihat situasi yang mulai tidak kondusif panitia tidak tinggal diam dan langsung menghentikan musik dan kembali menertibkan peserta untuk duduk kembali.”

“Kemudian tim mengisi kembali dengan motivasi termasuk juga membacakan Surat Al-Fatihah untuk Pendiri UIN KHAS Jember, orang tua, dan guru-guru yang telah berjasa karena beliaulah mahasiswa bisa menikmati pendidikan sementara banyak orang lain yang berkeinginan namun tidak dapat menempuh kuliah.”

Dalam point terakhir klarifikasi tersebut, pihak kampus menyebut bahwa mereka tidak membenarkan adanya peristiwa itu dan kemudian meminta maaf atas peristiwa yang menghebohkan itu. 

“Dari lubuk hati yang terdalam kami selaku paniti PBAK memohon maaf atas kejadian tersebut. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kami agar lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan norma-norma yang berlaku.”

 

KOMENTAR