Komunike Pertama G20 Fokus Membahas Upaya Pemulihan Ekonomi Akibat Dampak Pandemi

Hila Bame

Wednesday, 16-02-2022 | 12:07 pm

MDN

 

 

 

JAKARTA, INAKORAN

Pertumbuhan positif telah terjadi dalam beberapa kuartal terakhir, namun masih terdapat beberapa risiko yang membayangi perekonomian global. Kemunculan varian baru Covid-19 seperti Omicron dan distribusi vaksin yang belum merata menjadi tantangan tersendiri untuk pemulihan ekonomi. Upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 menjadi fokus dalam merumuskan komunike G20.

"Diskusi G20 Jalur Keuangan akan mengupayakan strategi pemulihan ekonomi jangka panjang untuk pencegahan, kesiagaan, dan respon yang lebih baik untuk potensi pandemi di masa depan,” ujar Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Wempi Saputra sebagai perwakilan Presidensi G20 Indonesia dalam pembukaan pertemuan kedua tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral atau Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD) pada Selasa, (15/02) di Jakarta.

Pertemuan kedua FCBD berlangsung pada 15-16 Februari 2022. Pertemuan tersebut membahas usulan Komunike pertama (First Communique Drafting) yang selanjutnya dibahas lebih lanjut untuk dapat diadopsi sebagai komitmen bersama anggota G20 dalam pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) pada 17-18 Februari 2022 mendatang.

“Melalui pertemuan FCBD dua hari ini, forum juga akan membahas skema bantuan restrukturisasi utang untuk negara miskin sebagai salah satu agenda, guna memperkuat ketahanan finansial negara tersebut," kata Wempi.

FCBD menandai dimulainya rangkaian FMCBG Jalur Keuangan Presidensi G20 Indonesia dengan mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger. Tema ini kemudian diturunkan ke dalam berbagai agenda atau isu dalam dua jalur yakni Jalur Sherpa dan Jalur Keuangan.

“Sangat penting bagi negara-negara anggota G20 untuk menunjukan kepemimpinan dalam mendukung pemulihan ekonomi dunia, serta dalam memperkuat koordinasi sektor keuangan dan kesehatan. Hal ini tentunya untuk mencapai pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif,” ujar Wempi.

Komunike merupakan pernyataan bersama para anggota forum G20 yang berisikan komitmen dan pernyataan bersama yang ingin disampaikan kepada publik. Komunike terdiri dari isu-isu global terkini yang menjadi perhatian bersama dan merupakan hasil konsensus anggota forum G20.

Selanjutnya, komunike akan menjadi landasan untuk pembahasan lebih jauh dalam forum Kelompok Kerja (Working Group). Terdapat enam agenda yang dibahas dalam perumusan Komunike ini, yaitu perekonomian dan kesehatan global, arsitektur keuangan internasional, isu sektor keuangan, keuangan berkelanjutan, infrastruktur, dan perpajakan internasional.

Pertemuan G20 tahun ini tak hanya dihadiri oleh negara anggota saja, namun juga beberapa negara undangan seperti Singapura dan Uni Emirat Arab, serta sembilan organisasi internasional seperti Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), Asian Development Bank (ADB), European Investment Bank (EIB), Financial Action Task Force (FATF), Financial Stability Board, Global Infrastructure Hub (GI Hub), Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), World Bank dan World Health Organization (WHO)

 

KOMENTAR