KPPU Berharap Pasar Induk Beras Hadir di Sulsel
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berharap pasar induk beras dibangun di provinsi Sulawesi Selatan.
Harapan itu bertujuan agar persaingan usaha semakin sehat dan juga memangkas mata rantai distribusi yang selama ini begitu panjang.
"Selama ini, pasar induk beras hanya ada di Cipinang, di Jakarta. Sulawesi Selatan yang setiap tahunnya selalu surplus beras lebih dari 2 juta ton itu mampu memenuhi kebutuhan beras di Indonesia, tetapi tetap saja banyak kendalanya," ujar Kepala Perwakilan Daerah (KPD) KPPU Makassar, Ramli Simanjuntak di Makassar, Minggu (14/1/2018).
Selama ini, orang hanya mengenal Cipinang, Jakarta sebagai satu-satunya pasar induk beras. Perubahan stok beras yang terjadi di Cipinang kerap menciptakan kehebohan di sejumlah daerah termasuk Sulsel yang dikenal sebagai sentra penghasil beras nasional.
"Ini contoh, kalau di Jakarta ada kekurangan atau kelangkaan stok beras, terjadi kenaikan dan kemudian membuat gejolak di beberapa daerah lainnya termasuk di Sulsel. Padahal, di Sulsel itu stoknya selalu banyak tapi karena ada gejolak seperti itu, lantas terimbas di sini," katanya.
Karenanya, Ramli mendorong pemerintah pusat maupun provinsi agar bisa membangun pasar induk beras di Sulawesi Selatan agar bisa menjadi sentral penjualan bagi masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Divisi Perum Bulog Sulselbar Dindin Syamsuddin mengatakan, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan tidak terpengaruh adanya rencana impor beras sebesar 500.000 ton dari Thailand dan Vietnam yang akan masuk ke Indonesia pertengahan Januari tahun ini.
"Kami di Sulsel tidak terpengaruh impor beras, bahkan kami suplus setiap tahun, dan saat ini hampir masuk masa panen," ujar dia.
Menurut dia, selama ini Sulsel telah mengirimkan beras hampir ke seluruh provinsi di Indonesia, di luar Lampung, Jawa Timur, dan Jawa Tengah karena daerah ini merupakan produsen sentra beras.
TAG#Sulsel, #Pasar Induk Beras
188657335
KOMENTAR