KPU Umumkan DCS: Yohanis Fransiskus Lema, SIP, M.Si. Bertarung di Dapil NTT II

Hila Bame

Wednesday, 15-08-2018 | 08:07 am

MDN
Yohanis Fransiskus Lema, SIP, M.Si.( berdiri no 2 dari kiri) duduk (ki-ka Mendagri Cahyo, Ketum PDIP Megawati, Presiden Jokowi, Menko Puan, Menseskab Pramono) saat pembekalan Caleg PDIP 2019. dokpri.

Kupang, Inako

Dalam DCS yang dirilis KPU, mencuat nama Yohanis Fransiskus Lema, SIP, M.Si. dengan no urut 2 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) daerah pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Timur II. Ansy Lema, sang tokoh biasa disapa akan bersaing ketat dengan tujuh caleg satu partai dengannya dan berlaga dengan sedikitnya 84 orang caleg dari 12 partai politik yang mengikuti kontes di negeri Flobamora tersebut. 

Para caleg akan merebut kuota tujuh kursi NTT II meliputi 12 kabupaten/kota yang tersebar di Pulau Timor, Pulau Sumba, Pulau Rote dan Pulau Sabu. Setelah malang melintang belajar politik di Pilgub DKI yang melelahkan demikian juga pilgub di daerah anging mamiri Sulawesi selatan, yang dimenangkan Nurdin Abdullah, nama Ansy Lema kian moncer.  

Yohanis Fransiskus Lema yang populer dengan sapaan Ansy Lema sebelumnya pernah menjadi Presenter TVRI Nasional dan sosoknya sangat tidak asing, apalagi bagi pemirsa peminat dialog-dialog politik. Selain sebagai Pembaca Berita, Ansy sangat diandalkan sebagai Pemandu Talk-Show Politik di stasiun televisi milik negara tersebut. Bahkan, saat Debat Kandidat Calon Gubernur/Wakil Gubernur NTT tahun 2013 silam, Ansy tampil sebagai moderator kala itu.

Debut politik Yohanis Fransiskus Lema diawali sebagai Pengamat Politik nasional juga Konsultan Politik dan pernah didapuk sebagai Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Ahok dalam Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 lalu. Pada momentum itu, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional Jakarta ini kerap tampil mengesankan dengan ide-ide cerdas-bernas saat menjelaskan rekam jejak (track-record) kinerja Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat memimpin Jakarta. 

 

Ansy Lema menjadi Jubir Ahok-Jarot pada Pilkada DKI 2017

 

Hampir tiap hari, Ansy diundang berbagai stasiun TV nasional untuk berbicara mewakili Pasangan Calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Ansy Lema adalah satu-satunya Jubir Tim Ahok kala itu yang bukan berasal dari perwakilan Partai Politik (Parpol). Selain karena kapasitasnya dalam bidang politik, Ansy dipercaya sebagai Jubir karena kedekatan personalnya dengan Ahok. Ansy telah berteman dengan Ahok jauh sebelum Gubernur fenomenal itu dikenal luas publik seperti saat ini, bahkan sebelum Ahok menjadi Wagub DKI Jakarta. 

Minat Ansy dalam politik, didorong oleh kondisi daerah yang tak kunjung maju seperti provinsi di wilayah barat republik ini, katakanlah kondisi infrastruktur yang masih stag dari tahun-tahun.

"lelah berjuang di parlemen jalanan" kata Ansy saat berkunjung ke redaksi Inakoran.com sebulan yang lalu. Kiprah politik Yohanis Fransiskus Lema dimulai sejak ia mengenyam pendidikan di Universitas Nasional, Jakarta, salah satu kampus paling progresif di era Orde Baru (Orba). 

Ansy yang adalah Mantan Ketua Senat FISIP Universitas Nasional tahun 1997-1998 juga dikenal sebagai Tokoh Aktivis 98, sekaligus Pendiri Forum Kota (Forkot). Ia segenerasi dengan Adian Napitupulu dan Masinton Pasaribu, dua aktivis 98 yang telah lebih dulu terjun ke politik praktis dengan menjadi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan. Kini, intelktual muda kelahiran kota Kupang ini mengikuti jejak kedua temannya sesama aktivis 98. “Setelah berjuang lewat ‘parlemen jalanan’ semasa mahasiswa, kini saatnya berjuang lewat Parlemen Senayan”, ujarnya.

 

 

 

Pengetahuan mumpuni dalam politik, mulai dari Dosen Politik, Presenter Talk-Show Politik, Pengamat Politik, Konsultan Politik dan Jubir Ahok, di tahun politik 2019, jebolan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini memutuskan terjun langsung sebagai Politisi dengan maju sebagai Caleg PDI Perjuangan Nomor Urut 2 di Dapil NTT 2. Memilih PDIP bagi Ansy sudah keputusan tepat. Betapa tidak, di matanya, partai ini memiliki kesamaan ideologi perjuangan dengan visi pribadinya. “PDI Perjuangan adalah Partai Politik paling konsisten dalam menjaga pluralisme dan menghidupkan nilai-nilai Pancasila”, ujarnya. 

 PDI Perjuangan, jelas Ansy, memiliki kepedulian kuat terhadap orang kecil atau kaum miskin yang bersumber dari ajaran Marhaenisme Bung Karno. Apalagi, PDI Perjuangan telah mempersembahkan dua pemimpin terbaik untuk negeri, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Kedua pemimpin berkarakter negarawan ini sangat didukung PDI Perjuangan. 

Sisi lain yang disoroti Ansy Lema, PDI Perjuangan selalu konsisten mendukung Jokowi, mulai dari periode pertama Jokowi maju sebagai Walikota Solo, juga saat maju pada periode kedua, lalu PDI Perjuangan mengusungnya sebagai Gubernur ibu kota negara, mencalonkannya sebagai Capres periode pertama dan kembali mengusung Jokowi sebagai Capres di tahun 2019. “Saya kagum pada integritas dan kapasitas kepemimpinan Presiden Jokowi, dan karenanya saya mantap memilih partainya Pak Jokowi sebagai rumah politik saya”, papar Ansy.

Masyarakat NTT di dapil 2, dengan tantangan wilayah kepulauan tidak salah memilih sosoknya. Sebab, Ansy Lema masih muda, ruang pergaulan yang luas sekurang-kurangnya ia belajar dengan baik tentang kemajuan sebuah daerah serupa Sulawesi selatan yang saat ini dipimpin Pasangan Prof. Dr. Nurdin Abdullah, M.Agr-Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) periode 2018-2023. 

Atas sejumlah pengalaman dan keberhasilan di dunia politik tersebut mengantarkan “Sang Juru Bicara” kembali pulang kampung ke Nusa Tenggara Timur untuk menjadi “Juru Bicara”, penyambung lidah masyarakat NTT, khususnya rakyat di dapil NTT 2.

“Setelah lama berkiprah di luar NTT, saya terpanggil pulang membangun tanah kelahiran, khusunya lewat dapil NTT 2. Ini saatnya saya berikan perhatian dan kepedulian lebih untuk tanah leluhur saya. Apalagi, NTT merupakan beranda terdepan Indonesia. Tentunya masih banyak hal yang perlu diperjuangkan lewat peningkatan infrastruktur yang akan mendorong peningkatan kesejahteraan dan pemerataan keadilan masyarakat NTT. Bersama PDI Perjuangan dan Presiden Jokowi, saya akan perjuangkan ini”, pungkas Ansy. 

TAG#Ansy Lema, #PDIP, #NTT, #Dapil NTT 2

161703601

KOMENTAR

  • Ina KoranMonday, 10-09-2018 | 16:10 pm

    Maju pantang mundur succes ya