Lima Tahun Lalu Jokowi Ingatkan Masyarakat Untuk Tidak Memilih Calon Pemimpin Pelanggar HAM
Jakarta, Inakoran
Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan bahwa lima tahun lalu saat kampanye Pilpres 2019, Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tidak memilih calon pemimpin yang memiliki rekam jejak melakukan kekerasan dan melanggar hak asasi manusia (HAM).
Pernyataan itu disampaikan eks gubernur Jawa Tengah itu saat menyampaikan pernyataan penutup pada debat kelima Pilpres 2024, di JCC Senayan, Minggu (4/2) malam.
"lima tahun yang lalu dalam debat capres 2019, saya tim kampanye Joko Widodo, beliau menyampaikan dan kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, dan yang punya rekam jejak pelanggar HAM," kata Ganjar.
Ganjar mengaku dirinya sangat setuju dengan apa yang disampaikan Jokowi lima tahun silam. Karena itu, ia mengajak masyarakat khususnya para pendukung pasangan Ganjar-Mahfud untuk tidak memilih calon pemimpin yang mempunyai rekam jejak melakukan kekerasan dan korupsi.
"Yang punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan, yang punya rekam jejak masalah korupsi, saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan," lanjut Ganjar.
Ganjar berjanji untuk tidak akan mengecewakan satu warga sekalipun, jika dia dan Mahfud diberi amanah untuk memimpin negeri ini lima tahun ke depan. Dia mengajak masyarakat untuk memasuki era baru, era gotong royong berama Ganjar-Mahfud.
"Kita mulai sebuah era baru Indonesia era di mana tidak satu rakyat pun ditinggalkan, no one left behind, dan kita memasuki era gotong royong menuju Indonesia unggul," tutup Ganjar.
Tema debat kelima Pilpres 2024 mengangkat tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial dan inklusi.
TAG#debat capres, #Tuankurakyat, #Ganjarmahfud, #Ganjarpresiden, #ganjarpranowo, #Pilpres 2024, #PPP, #PDIP, #Perindo, #Hanura, #Gamatiga, #Mahfud Md, #Guru ngaji, #Nakes, #Faskes, #Daerah 3T
188614362
KOMENTAR