Lippo Karawaci Jual Saham Siloam 1,35 Lembar:  Senilai Rp 3,85 Triliun

Sifi Masdi

Monday, 13-05-2024 | 15:41 pm

MDN
Pergerakan Saham SILO dalam perdagangan Senin (13/5/2024) [inakoran]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) telah mengumumkan rencana untuk melepas sebagian besar sahamnya di PT Siloam Internasional Hospitals Tbk (SILO). Dalam rencana tersebut, LPKR berencana untuk menjual sebanyak 1,35 miliar saham SILO, dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,85 triliun.

 

Menurut informasi yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin (13/5), transaksi ini akan dilakukan oleh LPKR melalui anak perusahaannya, PT Megapratama Karya Persada. Saham SILO akan dijual kepada Sight Investment Company Pte. Limited, sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura.

 

Dalam transaksi ini, LPKR akan menjual dan mengalihkan 1,35 miliar sahamnya di SILO, yang mewakili 10,4% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh SILO kepada Sight Investment Company. Nilai total dari rencana transaksi ini adalah Rp 3,85 triliun.

 


 

BACA JUGA: 

Bank Digital Terapkan Bunga Deposito Hingga 9%

Rupiah Kembali Melemah: Berada di Posisi Rp 16.080/US$

Rekomendasi Saham yang Layak Dikoleksi: Senin, 13 Mei 2024 

Indonesia dan UEA Sepakat Gunakan Mata Uang Lokal Dalam Bertransaksi

 


 

Transaksi ini berdasarkan pada perjanjian penjualan saham bersyarat (PPJB), yang merupakan transaksi bersyarat. Pelaksanaan transaksi ini akan dilakukan setelah semua persyaratan pendahuluan telah terpenuhi.

 

 

 

“Tanggal penyelesaian rencana transaksi ini akan disepakati kemudian oleh para pihak setelah semua kewajiban yang telah disepakati sebelumnya oleh para pihak telah terpenuhi,” ujar Sekretaris Perusahaan LPKR, Ratih Safitri, dalam keterbukaan informasi.

 

LPKR meyakini bahwa rencana transaksi ini akan membawa dampak positif bagi perseroan. Transaksi ini diharapkan akan memperkuat neraca dan meningkatkan kas perseroan. “Rencana transaksi ini tidak akan menimbulkan perubahan pengendalian pada SILO,” kata Ratih.

 

Saat ini, PT Megapratama Karya Persada, sebagai pengendali SILO, memegang 6,44 miliar saham SILO, atau setara dengan 49,57% dari total saham keseluruhan.

 

Berdasarkan laporan keuangan, LPKR mencatat pendapatan neto sebesar Rp 4,57 triliun di kuartal I 2024, naik 20,7% secara tahunan dari Rp 3,78 triliun. Pendapatan ini berasal dari berbagai segmen, termasuk layanan kesehatan yang berkontribusi Rp 3,02 triliun, naik 14,05% secara tahunan, dan segmen perumahan, tanah, pengelolaan perumahan hingga kuburan yang menyumbang Rp 1,29 triliun, naik 49,7% secara tahunan.

 

Namun, LPKR mencatatkan rugi sebesar Rp 179,12 miliar pada kuartal I 2024. Hal ini disebabkan oleh penurunan penghasilan lainnya menjadi Rp 9,40 miliar di kuartal I 2024, turun drastis dari Rp 1,37 triliun di kuartal I 2023.

 

Sementara itu, SILO mencatat pendapatan sebesar Rp 3,02 triliun di kuartal I 2024, naik dari Rp 2,65 triliun di periode yang sama tahun lalu. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di kuartal I 2024 adalah sebesar Rp 13,67 miliar, turun dari Rp 249,6 miliar pada kuartal I 2023.

KOMENTAR