Bank Digital Terapkan Bunga Deposito Hingga 9%

Sifi Masdi

Monday, 13-05-2024 | 14:47 pm

MDN
Ilustrasi Bank Jago atau Bank Arto [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Bank digital di Indonesia sedang berlomba-lomba menawarkan bunga deposito yang tinggi, mencapai hingga 9%, dalam upaya menarik simpanan nasabah. Namun, strategi ini membawa konsekuensi, yaitu tabungan nasabah berada di luar perlindungan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).

 

Baru-baru ini, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan (BI rate) ke level tertinggi sejak 2016, yaitu 6,25%, naik 25 basis poin (bps) dari level sebelumnya 6% yang berlaku sejak Oktober 2023. Kenaikan ini membuka peluang bagi bank untuk menaikkan bunga deposito mereka.

 

Sejumlah bank digital telah merespons dengan menawarkan bunga deposito yang tinggi. Misalnya, PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) milik Kredivo Group menawarkan suku bunga hingga 8,75%, sementara PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) menawarkan suku bunga hingga 9% per tahun. PT Bank Seabank Indonesia, milik Sea Group, menawarkan suku bunga deposito hingga 6% per tahun.

 


 

BACA JUGA: 

Rupiah Kembali Melemah: Berada di Posisi Rp 16.080/US$

Indonesia dan UEA Sepakat Gunakan Mata Uang Lokal Dalam Bertransaksi

Rekomendasi Saham yang Layak Dikoleksi: Senin, 13 Mei 2024

Gubernur BI: Modal Asing Masuk ke RI Pekan Pertama Mei Capai Rp 3,75 Triliun

 


 

Direktur Strategi SeaBank Indonesia, Junedy Liu, mengungkapkan bahwa Seabank sebenarnya sempat menyesuaikan suku bunga simpanannya pada tenor tertentu, dari level 3,75% ke level 3,5%. Namun, seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI, Seabank belum memiliki rencana penyesuaian lagi. “Kami akan berusaha stabil,” kata Junedy.

 

 

 

Presiden Direktur SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley, menambahkan bahwa bagi nasabah SeaBank, suku bunga bukan menjadi pertimbangan utama dalam menggunakan layanan bank digital ini. “Mereka [nasabah] lebih mementingkan free transfer, bunga tidak begitu memperhatikan. Tapi kalau free transfer kena ya itu berdampak,” katanya.

 

Sementara itu, Presiden Direktur Krom Bank Indonesia, Anton Hermawan, mengatakan bahwa bank telah memberikan bunga simpanan tinggi guna menarik minat nasabah. “Untuk tetap bisa mengakuisisi pengguna, Krom [melakukan] diferensiasi produk dan layanan, seperti bunga tinggi, fitur fleksibel, dan edukasi keuangan,” ujarnya.

 

Tren Bunga Deposito

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, memprediksi bahwa tren bunga tinggi bank digital masih akan terjadi pada tahun ini, bahkan berlangsung hingga tiga tahun ke depan.

 

“Apalagi, tren perebutan dana di pasar makin ketat karena bank juga harus bersaing dengan surat utang pemerintah yang bunganya tinggi,” ujarnya.

 

LPS juga memproyeksikan akan terjadinya tren peningkatan suku bunga simpanan di perbankan seiring dengan peningkatan suku bunga acuan. “Arah suku bunga simpanan rupiah potensial bergerak naik pasca penyesuaian suku bunga kebijakan di tengah kondisi likuiditas yang memadai,” tulis LPS dalam laporannya.

 

Namun, LPS mencatat bahwa respon antar kelompok bank diperkirakan akan berbeda, dipengaruhi oleh kondisi internal likuiditas masing-masing bank dan target ekspansi dari sisi kredit dan dana pihak ketiga (DPK).

 

Berikut adalah daftar suku bunga deposito beberapa bank digital terbaru:

1. Bank Jago (ARTO): Menawarkan suku bunga deposito mulai dari 4,25% hingga 5% per tahun, tergantung pada jumlah simpanan.

2. Allo Bank: Menawarkan suku bunga deposito mulai dari 4% hingga 6% dengan setoran awal minimum Rp1 juta.

3. Seabank: Menawarkan suku bunga deposito hingga 6% per tahun dengan tenor 1, 3, dan 6 bulan.

4. Bank Saqu: Menawarkan fitur Busposito yang memungkinkan pembukaan deposito bersama dengan bunga simpanan bisa mencapai 7%.

5. Bank Neo Commerce (BBYB): Menawarkan berbagai produk deposito dengan suku bunga mulai dari 5,5% hingga 8% per tahun.


 

KOMENTAR