Lusyani Suwandi Tertambat Pada Maras Taun
Belitung, Inako
Kepesonaan, dari atraksi seni budaya masyarakat Belitung yang diarenakan pada puncak acara Maras Taun mengingatkan Lusy (Lusyani Suwandi) akan keragaman budaya dari rahim Negara Kesatuan Repoblik Indonesia (NKRI) khususnya wilayah Provinsi Bangka Belitung (Babel). Kebhinekaan tradisi berbalut keramahan warganya menonjolkan rasa persatuan yang liat, tersipu-sipu dalam sumringah tawa menambatkan hati pada, keagungan budaya luhur dari keluhuran nenek moyang tanah Belitung.
Puncak Maras Taun digelar pada (8/4/2018) merupakan wujud rasa syukur warga atas semua yang telah dicapai dari etape kehidupan yang berbasis gotong royong, kekeluargaan dari lini kerja pertanian maupun nelayan. Ucapan rasa syukur yang dikemas dalam banyak atraksi seni budaya terlahir sebagai Maras Taun, memicu gelombang ekonomi masyarakat sekurang-kurangnya ada banyak yang hadir termasuk Lusyani Suwandi, Calon DPR-RI Partai NASDEM dari wilayah Pemilihan Bangka Belitung pada Pemilu 2019 nanti.
Selain Lusy, ada pesohor remaja Putri Indonesia 2018, Sonia Fergina Citra yang membanggakan sekaligus menginspirasi remaja Bangka Belitung yang menyempatkan diri hadir. “Maras Taun adalah budaya asli kita masyarakat Bangka Belitung yang terus kita pupuk, dan kembangkan menjadi aset industri pariwisata” terang Lusy. Semilir angin dari bentangan pantai Bangka Belitung terasa ada yang kurang tanpa Maras taun” tambahnya.
[caption id="attachment_24908" align="alignleft" width="281"] Lusyani Suwandi bersama anggota DPD-RI, Telly Gozali [Inakoran.com][/caption]Senada dengan Lusy, dalam sambutannya, Gubernur Babel, Erzaldi Rosman mengatakan “acara Maras Taun adalah acara adat yang besar dan patut kita lestarikan”. "Suatu kebanggan bagi kita suatu acara adat yang menjadi kebanggan dan sangat penting, kalau mau maju kita buat kegiatan dan kebijakan. Jangan abaikan adat istiadat kampung, pelihara agar berkesinambungan, karena dengan adat, keindahan alam kita tidak lengkap jika tidak diikuti dengan adat istiadat, agar adat istiadat ini dipelihara," kata Erzaldi. Erzaldi berharap acara ini, dari tahun ke tahun meningkat dan memberi warna dengan mengundang turis. "Agar kegiatan ini dilaksanakan bergilir, Pemda Kabupaten harus mendukung, jangan hanya Pemprov," tegas Erzaldi.
Duduk bersila, makan Bedulang (nasi disajikan pakai dulang) adalah ciri khas pagelaran Maras taun. Potret budaya Maras Taun adalah satu dari, sekian juta budaya nusantara yang bersemai dari Sabang sampai Merauke. Meminjam istilah Bung Karno, Pancasila digali dari Rahim NKRI sehelai akarnya berasal dari Maras Taun tanah Belitung.
“ Betapa hati saya tertambat pada Pulau Belitung dari penggalan-penggalan pantai yang rupawan bahkan kebudayaan dan keramahan masyarakatnya tiada tahan mengaguminya, karenanya jangan biarkan Maras Taun mati di beranda hati” ajak Lusy di akhir jumpa dengan Inakoran.com
TAG#Belitung, #Lusyani Suwandi, #Partai Nasdem, #Bangka
182236233
KOMENTAR