Mahasiswa Ini Hasilkan Rp 828 Juta Dari Bisnis Bimbingan Belajar

Sifi Masdi

Wednesday, 29-06-2022 | 08:36 am

MDN
Chloe Tan dapat penghasilan Rp 828 juta dari kegiatan bimbingan belajar [ist]

 

 

Chicago, Inako

Seorang mahasiwa di Chicago menjadi viral dan menginspirasi banyak anak muda lantaran sukses di usia muda. Mahasiswa 21 tahun ini sukses menghasilkan hampir 56 ribu dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp828 juta dalam setahun. Apalagi, dia berhasil mencapai itu dengan memberikan bimbingan belajar atau les.

 

Mahasiswa ini diketahui bernama Chloe Tan. Ia rupanya berasal dari keluarga yang cukup beruntung. Dia lahir di Singapura dan dibesarkan di sekolah internasional di Shanghai dengan banyak teman sekelas mayoritas orang kaya.

Ibunya tumbuh dan bekerja di perbankan swasta, sementara sang ayah bekerja di perusahaan bioteknologi.

Saat ini, orangtua Tan menanggung biaya kuliah triwulanan senilai 20 ribu dolar Amerika Serikat atau sekira Rp 297 juta di University of Chicago. Dia sedang mendalami studi ekonomi dan ilmu data.

 

 

Dia berbagi kecintaan ibunya pada label desainer dan baru-baru ini menghemat senilai 1.000 dolar Amerika Serikat  atau kurang lebih Rp14,8 juta untuk sepasang sepatu hak Manolo Blahnik.

“Saya pikir di A.S. orang membuat banyak asumsi tentang Anda berdasarkan berapa banyak uang yang mereka pikir Anda miliki,” kata Tan.

Tan lebih suka berbicara tentang cara-cara kreatif untuk menghasilkan uang. Di sekolah menengah, Tan  belajar membeli pakaian dari pengecer grosir dan menjualnya kembali di media sosial. Di sekolah menengah, dia memulai bisnis bimbingan belajar, yang dia lanjutkan hari ini.

Pada 2021, Tan menghasilkan 55.770  dolar AS atau sekitar Rp 828 juta bisnis bimbingan belajar. Inilah cara dia mengatur waktu dan uangnya sebagai mahasiswa internasional penuh waktu di Chicago.

Tan memulai bisnis bimbingan belajarnya sekitar 2016 ketika dia tinggal di Shanghai. Suatu hari, dia menawarkan untuk membantu adik laki-lakinya dan temannya mempersiapkan kompetisi debat.

Setiap minggu, mereka membawa beberapa teman lagi yang membutuhkan bantuan untuk tugas sekolah mereka. Setelah beberapa saat, ibu Tan mendorongnya untuk mulai mengajar mereka dengan bayaran.

Saat ini, Tan mengajar 16 siswa internasional di Shanghai, mulai dari kelas 7 hingga kelas 11, tentang kurikulum sastra Inggris untuk program International Baccalaureate.

 

 

Tan menghabiskan sekitar dua jam seminggu untuk mempersiapkan pelajarannya. Dia menghabiskan lima sampai enam jam seminggu dalam sesi bimbingan kelompok back-to-back, sebagian besar pada Jumat malam karena perbedaan waktu 13 jam antara Chicago dan Shanghai. Untuk jasanya, dia mengenakan biaya 67 dolar Amerika Serikat atau Rp 993 ribu per jam.

“Sebagai mahasiswa baru, agak menakutkan untuk menjadwalkan semua Jumat malam saya,” kata Tan,.

Tan dibayar untuk lesnya dalam yuan Tiongkok, dan penghasilannya disetorkan ke rekening bank ibunya di Singapura. Sebagian besar, Tan belum menyentuh uang ini. Dan menurut undang-undang perpajakan di Singapura, warga negara tidak perlu membayar pajak atas penghasilan yang diperoleh di luar negeri.

Tan berterima kasih atas kemurahan hati orang tuanya. Dan seiring bertambahnya usia, dia mengakui hak istimewanya sebagai orang yang dilahirkan di keluarga cukup berada.

KOMENTAR