Mahasiswa UNS Ciptakan Beton Dari Limbah Marmer dan Tulang Sapi
"Karena metode SCC itu membuat beton bisa memadat sendiri tanpa memerlukan vibrasi atau upaya lain untuk memadatkan beton,"
Solo, Inako –
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Tim Semar Solid berhasil menciptakan bahan bangunan beton kualitas tinggi yang berasal dari campuran tulang sapi dan limbah marmer.
"Selain tulang sapi juga menggunakan limbah marmer," kata salah satu anggota tim Panji Pramayswara Pamilih di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan beton tersebut berjenis self compacting concrete (SCC) atau beton mutu tinggi yang dapat memadat sendiri. Menurut dia, SCC yang diciptakan oleh tim tersebut ramah lingkungan dan ramah kantong.
"Karena metode SCC itu membuat beton bisa memadat sendiri tanpa memerlukan vibrasi atau upaya lain untuk memadatkan beton," kata mahasiswa Teknik Sipil UNS tersebut.
Dalam metode tersebut, dikatakannya, limbah marmer dan tulang sapi diolah sebagai bahan campuran dalam beton.
"Banyak limbah yang terbuang dari dua bahan tersebut sehingga kami memanfaatkannya. Keduanya dapat membuat beton lebih cepat mengeras dan juga dapat meningkatkan kuat tekan betonnya," katanya.
Ia mengatakan tulang digunakan dalam struktur beton karena memiliki kandungan kalsium oksida (CaO) yang besar. Menurut dia, CaO sendiri merupakan komposisi terbesar dalam semen.
"Begitu juga dengan marmer yang memiliki unsur kimia utama yaitu silikon dioksida/silikat (SiO2), kalsium oksida (CaO), dan magnesium oksida (MgO)," katanya.
Ia mengatakan kandungan kimia tersebut sebagian terdapat dalam semen. Selain unsur kimia, dikatakannya, marmer juga dikenal memiliki kuat tekan yang cukup tinggi.
"Saat diuji, beton kami kuat tekannya mencapai 20 (mega pascal) pada umur 24 jam. Sekitar 41,6 persen dari kuat tekan 28 hari," katanya.
Anggota lain dalam tim, Yesika Azzukhruf mengatakan inovasi beton mereka bisa diaplikasikan untuk pembuatan jalan mengingat proses pengerasan beton yang mereka ciptakan tidak memerlukan waktu lama.
"Sebagai perbandingan, jika beton biasa sekitar 3 hari baru dapat 40 persen kuat tekan. Untuk beton yang kami ciptakan cukup membutuhkan waktu satu hari," katanya.
Di samping itu, sambungnya, penggunaan kedua bahan tersebut dinilai lebih ekonomis karena dapat menghemat biaya sekitar 7,78 persen dari pembuatan beton dengan menggunakan material biasa.
Diberitakan, hasil karya tersebut didapat melalui serangkaian uji coba dan dilombakan dalam Kompetisi Inovasi Beton Internasional (International Concrete Competition) 2018 yang diadakan oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
"Pada kompetisi ini kami berhasil meraih penghargaan sebagai juara kedua," katanya.
Selain Panji dan Yesika, tim tersebut juga terdiri dari Adhirajasa dan Farhan Nurfi Afriansyah. Keempatnya merupakan mahasiswa Teknik Sipil UNS.
Baca juga :
Materi Siaga Bencana Sudah Saatnya Diajarkan Di Sekolah
Kemdikbud dan Kemenag Diminta Buat Kurikulum Tanggap Bencana
Unismuh Makassar Wakili Indonesia Dalam Ajang Inovator Muda Internasional
TAG#batu bata, #mahasiswa UNS, #tulang sapi dan limbah marmer
188747416
KOMENTAR