Mahfud MD: Negara ini Tidak Akan Maju Kalau Keislaman Tidak Bersatu dengan Keindonesiaan
JAKARTA, INAKORAN.COM
Sebuah agama tidak boleh dipisahkan dari negara ia berpijak. Itu sebabnya, keislaman harus menyatu dengan keindonesiaan. Hal yang sama berlaku juga untuk agama lainnya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud MD saat ngobrol bareng Diaspora Indonesia di Amerika melalui zoom meeting, Senin (15/1/2024).
“Soal keislaman dan keindonesiaan, itu sudah pasti dong, bagi saya keislaman harus menyatu ke keindonesiaan,” kata Mahfud.
Dalam diskusi yang dimoderatori oleh sutradara Livi Zheng, Mahfud menjelaskan bahwa umat islam di Indonesia harus menyatu dengan negara Indonesia.
“Maksud saya tidak boleh dong orang Islam Indonesia itu ‘saya Islamnya ikut ke Timur Tengah tapi negaranya ikut Indonesia’ atau ‘saya karena orang Islam, saya tetap ikut aliran politik timur tengah’ itu nggak boleh, harus menyatu karena negara Indonesia itu inklusif.”
Menko Polhukam itu menegaskan hal yang sama berlaku untuk agama lain yang ada di Indonesia.
“Saya bilang begitu juga, kehinduan itu bukan ke India sana, kehinduan itu harus menyatu ke keindonesiaan, sehingga orang-orang Hindu di Indonesia tidak harus setia kepada pemerintahan India, karena pusat agama Hindu itu ada di India, tidak begitu,”
“Jadi harus kita tegaskan keislaman, kekatolikan menyatu dengan keindonesiaan, begitu juga dengan kekristenan, kehinduan, kebuddhaan juga menyatu.”
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menekankan bahwa ungkapan mengislamkan Indonesia itu berbeda dengan mengindonesiakan Islam.
“Artinya keislaman itu harus menyatu ke Indonesia, tidak boleh setia kepada negara-negara Islam Timur Tengah, karena orang Islam Indonesia punya negara sendiri, nasionalisme Indonesia adalah melekat pada nasionalisme orang Islam di Indonesia,”ungkap Mahfud.
“Seperti halnya orang Katolik dengan ungkapan 100% Katolik 100% Indonesia,” tambah Mahfud.
TAG#mahfud md, #ganjar pranowo, #pilpres 2024, #pemilu 2024
188614211
KOMENTAR