Megawati Sukarnoputri: Pemilu Bukanlah Alat Elit Politik untuk Melanggengkan Kekuasaan

Timoteus Duang

Wednesday, 10-01-2024 | 11:35 am

MDN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputi menyampaikan pidato dalam HUT ke 51 PDI Perjuangan, Rabu (10/1/2024). FOTO: Tangkapan layar YouTube PDI Perjuangan

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut Pemilu bukanlah alat elit politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan segala cara.

 

Hal ini disampaikan Megawati dalam acara Hari Ulang Tahun ke-51 PDI Perjuangan, seperti disiarkan kanal YouTube PDI Perjuangan, Rabu (10/1/2024).

“Kekuasaan itu tidak langgeng lho. Yang langgeng itu yang di atas lho. Kekuasaan akan berhenti, apa pun jabatannya.”

Menurut Megawati, akhir-akhir ini muncul gejala terjadinya pergeseran arah pemilu.

Baca juga: Ramai-ramai Soal Rahasia Negara di Debat Pilpres, Mahfud MD: Saya Mantan Menhan, Mana yang Rahasia?

“Nah pencermatan saya akhir-akhir ini sepertinya arah pemilu sudah bergeser. Ada kegelisahan rakyat akibat berbagai intimidasi,” tegas Megawati.

Walaupun demikian, presiden kelima itu mengaku bersyukur karena kekuatan nurani rakyat masih terus berbicara dengan lancang.

Megawati kemudian menyoroti pergerakan masyarakat sipil yang berani menunjukkan perlawanan pada setiap intimidasi yang terjadi.

Baca juga: Bebaskan WNI yang Disekap di Kamboja, Ganjar Dinilai Punya Perhatian pada Pekerja Migran

“Para mahasiswa dengan kemurnian idealismenya, bahkan saya melihat seorang ibu namanya Ibu Sinta di Jawa Timur dan Ketua RT di Jawa Tengah mereka berani menyampaikan sikapnya.”

Menurut Megawati, keberanian seperti ini menegaskan bahwa negara ini adalah negara merdeka dan berdaulat.

“Ini adalah negara merdeka dan berdaulat, saudara-saudara. Tidak ada sebagian yang merasa berkuasa. Kekuasaan itu ada di tangan rakyat.”

Baca juga: Direktur TPM Rake Narendra: Hanya Ganjar yang Singgung Peran Diaspora Indonesia

Lebih lanjut, Megawati mengimbau aparat negara, termasuk TNI dan Polri untuk menjaga netralitas dalam Pemilu.

“Kepada TNI, POLRI dan Aparat Sipil Negara, harus menjaga prinsip netralitas.”

 

KOMENTAR