Meksiko Catat Inflasi Tertinggi di 2017

Inakoran

Thursday, 11-01-2018 | 05:38 am

MDN
Mata uang peso Meksiko [ist]

ong>Mexico City, Inako

Badan Statistik Nasional Meksiko menunjukkan, tingkat inflasi tahunan akhir Desember 2017 mencapai level 6,77%.  Inflasi ini jauh di atas target bank sentral Meksiko  berkisar 2%-4%. Dan ini merupakan tantangan utama yang dihadapi gubernur baru bank sentral Meksiko, Alejandro Diaz de Leon.

Tingkat inflasi ini didorong oleh kenaikan harga energi dan pangan. Kondisi ini semakin meningkatkan tekanan terhadap pemerintah dalam menjaga kestabilan harga barang.

Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Mei 2001, dan menutup tahun yang penuh gejolak bagi ekonomi terbesar kedua di Amerika Latin.

Informasi tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral Meksiko akan segera menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada 8 Februari.

Tetapi kebijakan menaikkan dikhawatirkan akan harga tinggi dan bisa menjadi isu panas pada pemilihan umum yang akan digelar pada 1 Juli mendatang.

"Inflasi tinggi dapat terus memicu ketidakpuasan dan berpotensi mempengaruhi kampanye pemilihan mendatang," kata firma konsultan Eurasia Group dalam sebuah catatan.

Memasuki tahun 2017 Meksiko memang mengalami sakit kepala ganda. Di satu sisi, ancaman Presiden AS Donald Trump yang baru terpilih untuk membatalkan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dan membuat Meksiko membayar dinding perbatasan menyebabkan nilai peso menlorot drastis.

Di sisi lain, reformasi energi yang menghapus subsidi negara untuk bensin dan solar menyebabkan harga bahan bakar melambung, sehingga memicu kerusuhan.

Melemahnya peso menyebabkan impor lebih mahal. Selain itu, kenaikan bensin sebesar 20% yang bergema melalui ekonomi, menyebabkan harga barang naik tajam. Kondisi ini menyulitkan usaha bank sentral untuk mengendalikan inflasi dengan menetapkan lima kali kenaikan suku bunga pada tahun lalu, hingga mencapai 7,25%.

 

KOMENTAR