Menkes Nila Bantah Kapolda Papua Soal Jumlah Warga Gizi Buruk

Inakoran

Saturday, 27-01-2018 | 04:38 am

MDN
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meninjau warga gi

ong>Timika, Inako –

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek membantah pernyataan Kapolda Papua Boy Rafli Amar soal jumlah warga Asmat, Papua yang menderita gizi buruk.

Kepada awak media, Boy mengatakan bahwa jumlah warga Asmat yang menderita gizi buruk antara angka 10.000-15.000 orang.

Menurut Nila, kalau warga Asmat yang menderita gizi buruk berjumlah 10.000 - 15.000, lalu jumlah penduduknya berapa.

"Kalau ada 15.000 orang, saya rasa ada yang salah. Kalau sebanyak itu yang sakit, jumlah penduduknya berapa. Jadi, tak masuk akal," katanya, di Timika, Jumat (28/1/2018).

Nila menilai, angka yang disampaikan Kapolda Papua salah. Dari laporan dan pantauannya langsung di Asmat, hanya ada 600-an anak dirawat terkait kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk dan campak di daerah itu.

Nila menduga, kemungkinan angka itu termasuk anak-anak yang diberikan perhatian medis, termasuk imunisasi. Namun, itu pun tidak mencapai angka seperti yang dilaporkan Boy, sebab imunisasi saja hanya 7.000-an anak, kata Nila.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar memang pernah memperkirakan jumlah warga di Kabupaten Asmat, Papua, yang menderita gizi buruk mencapai 15.000 orang. Kapolda telah meminta Pusdokkes Mabes Polri mengirimkan dokter-dokternya ke wilayah Asmat.

"Yang mengalami gizi buruk lebih kurang 10.000 orang hingga 15.000 orang," kata Boy Rafli kepada awak media di Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Menurut Boy, gizi buruk yang dialami masyarakat di Asmat disebabkan beberapa faktor, di antaranya lokasi yang jauh dan sulit dijangkau, minimnya sarana kesehatan seperti puskesmas, taraf perekonomian masyarakatnya rendah, keterbatasan sarana transportasi dan keterbatasan akses distribusi makanan bergizi.

Boy pun menggambarkan minimnya tenaga medis dan fasilitas puskesmas yang ada di Asmat.

Untuk itu, pihaknya meminta Pusdokkes Mabes Polri mengirimkan sejumlah dokter untuk ditempatkan di puskesmas-puskesmas di Asmat.

KOMENTAR