Menkeu Sri Mulyani Bercerita Tentang “Nilai Tambah” Di Pesantren Gontor

Inakoran

Saturday, 26-05-2018 | 23:39 pm

MDN
Menteri Keuangan Sri Mulyani [ist.]

n style="font-weight: 400;">Ponorogo, Inako

Setiap manusia, menurut Menkeu Ani, harus berbuat kebaikan, karena kalau tidak berbuat kebaikan, maka manusia akan merugi. Berbuat baik adalah salah satu nilai tambah dari manusia. Nilai tambah dalam ilmu ekonomi tidak saja melekat pada barang yang dijual atau dalam membangun sesuatu namun juga nilai tambah dalam menciptakan karakter diri, untuk menjadi manusia yang “lebih” baik.  

"Misalnya, ada anak Thailand jadi santri di sini. Sebelumnya tidak bisa bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Setelah belajar di sini, dia selain belajar agama juga bisa bahasa Indonesia dan Inggris. Dalam ilmu ekonomi itu namanya nilai tambah," katanya, saat memberikan kuliah umum di depan pengasuh dan santri Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Jumat malam (25/5).

[caption id="attachment_30272" align="aligncenter" width="700"] Pondok Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur [ist.][/caption]Setiap warga negara  memiliki kesempatan yang sama untuk maju menjadi manusia yang lebih baik, produktif, inovatif, menjadi manusia bertakwa, cinta tanah air, cinta sesama, dan tidak hanya mengurus dirinya sendiri," tegasnya.

Menteri Ani menambahkan, kalau dalam konteks mengurus negara, maka negara harus mampu menciptakan sesuatu agar seluruh rakyatnya memiliki kesempatan yang sama untuk maju menjadi manusia lebih baik.

"Sehingga, rakyat Indonesia yang lebih dari 257 juta jiwa ini, memiliki kesempatan sama untuk maju menjadi manusia yang lebih baik, produktif, inovatif, menjadi manusia bertakwa, cinta tanah air, cinta sesama, dan tidak hanya mengurus dirinya sendiri," ujarnya.

Untuk mencapai hal tersebut, tambah Ani, para santri Gontor harus berusaha. Bahwa pemerintah Indonesia, seperti negara-negara lain di dunia ingin menciptakan pemerataan dan kesejahteraan yang berkeadilan.

"Di dalam ikhtiar, seluruh negara di dunia memiliki pengalaman. Ada yang sukses, setengah sukses dan ada pula yang gagal. Ada yang gagal kemudian mencoba lagi dan sukses. Ada pula yang gagal, mencoba lagi dan gagal lagi," demikian Sri Mulyani Indrawati.

 

Baca juga :




Presiden Jokowi Akan Menemui Para Ulama di Sejumlah Pesantren di Jatim

BI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Pesantren di Maluku

KOMENTAR