Menko Airlangga: Kerja Sama Multilateral Mutlak Diperlukan untuk Hadapi Krisis Global

JAKARTA, INAKORAN
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan Indonesia terus mendorong penguatan kerja sama antar negara-negara G20 dalam menetapkan arah strategis untuk memulihkan kepercayaan terhadap institusi global.
Platform multilateral menjadi penting.
Pertemuan G20 didorong untuk dapat memberikan banyak pengayaan bagi anggota G20.
“Kita membutuhkan solusi global untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dunia saat ini.
baca: Menko Airlangga Hartarto: Industri Menjadi unsur Utama bagi Ketahanan Ekonomi sebuah Negara
Saya yakin bahwa mekanisme multilateral akan menjadi platform terbaik, di mana kita dapat menemukan solusi dan jawaban, yang mewakili kesatuan tujuan negara-negara di seluruh kawasan dunia,” ujar Ketum Golkar itu dalam Trade, Investment, and Industry Miniterial Meeting di Nusa Dua Bali, Kamis (22/09).
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengungkapkan permasalahan ekonomi saat ini terjadi dalam tingkatan global, bukan di domestik.
"Yang jelas kita memang berhadapan dengan global. Sekarang itu tantangannya ada di global, bukan di domestik," ujarnya.
Menurutnya, persoalan global berdampak pada ekonomi Indonesai seperti pandemi covid-19. Masih ada gejolak geopolitik perang Rusia-Ukraina yang kemudian menjadi pemicu atas disrupsi mata rantai pasokan global, sehingga terjadi permasalahan krisis pangan dan energi yang kemudian memicu lonjakan inflasi di banyak negara.
"Jadi ini karena memang permasalahan ada di global yang kemudian berdampak ke masing-masing negara, solusinya memang harus di global," tegasnya.
Piter menegaskan negara-negara di dunia patut bergandengan tangan untuk mencari solusi atas masalah tersebut. Masyarakat global diminta untuk menyelesaikan akar masalah yakni ketegangan geopolitik yang melibatkan Rusia dan Ukraina.
"Solusinya adalah bagaimana negara-negara itu melakukan kerja sama, kesepakatan secara multilateral untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi. Utamanya adalah sumber masalah diselesaikan.
Sumber masalahnya adalah ketegangan geopolitik. Kemudian hambatan-hambatan pasokan harus diselesaikan. Kalau tidak ya ini akan berkelanjutan," tegasnya.
Senada, Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menyebut kondisi perekonomian Indonesia tidak akan terlepas dari kondisi perekonomian global.
Sehingga yang terjadi di tingkat global akan berdampak pada ekonomi Indonesia, baik langsung atau tidak langsung.
"Ini sudah kita rasakan selama ini, pandemi 2,5 tahun, sekarang ada masalah geopolitik yang disertai dengan permasalahan supply chain dan inflasi, serta kebijakan-kebijakan makro ekonomi yang ketat," terangnya.
Yose menilai kerja sama ekonomi mutlak diperlukan diperlukan untuk membuat kondisi perekonomian global ini menjadi lebih baik dan lebih kondusif terhadap pemulihan ekonomi di seluruh negara.
"Satu-satunya cara adalah kerja sama ekonomi. Karena kalau tidak ada kerja sama, masing-masing jalan sendiri, malah masing-masing merugikan orang lain," pungkasnya.
TAG#MENKO AIRLANGGA, #G20, #GOLKAR, #INDUSTRI
191807793
KOMENTAR