Menko Airlangga: Kita butuh 9 Juta Tenaga Kerja Ekspert Digital

Hila Bame

Tuesday, 06-12-2022 | 15:18 pm

MDN
Menko Ekonomi, Airlangga Hartarto (kiri) bersama Presiden Jokowi di Cianjur

 

 

JAKARTA, INAKORAN

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia membutuhkan jutaan tenaga kerja dalam bidang digital. Peluang yang besar ini mengingat tumbuh suburnya ekosistem digital.

“Kita butuh 9 juta tenaga kerja dalam 15 tahun atau kita harus melahirkan 600 ribu tenaga kerja setiap tahun.

Inilah tugas Kadin, akselerasi pendidikan agar digitalisasi yang sebagian besar tergantung SDM seluruhnya bisa dipersiapkan oleh anak-anak muda kita,” tegas Menko Airlangga, pekan lalu. 


baca: 

Inilah Enam Fase Siklus Pembangunan Manusia, Muhadjir: Agar Siap Hadapi Bonus Demografi 2030


Memanfaatkan kondisi perekonomian nasional yang membaik saat ini dan ditambah dengan keuntungan memiliki bonus demografi yang diperkirakan terjadi hingga 2035, salah satu yang dapat dilakukan yakni dengan mengakselerasi ekonomi digital.

Dengan nilai ekonomi digitaldi kawasan ASEAN yang diproyeksikan mencapai USD 330 miliar pada tahun 2025, Indonesia harus ikut mengambil peluang termasuk dengan mempersiapkan sumber daya Manusia.

Ekonom INDEF Nailul Huda mengatakan, memang jadi terjadi gap permintaan dan penawaran digital talent.

“ Jadi memang masih terjadi gap permintaan dan penawaran digital talent ini.

Bahkan ada survei yang mengatakan ada 60 persen perusahaan Tekfin yang mengaku susah mendapatkan digital talent di bidang data programming dan data analysis. “ ujar Nailul Senin  (5/12).

Karena itu, mereka malah merekrut pekerja asing untuk dua posisi tersebut. 

“Makanya butuh integrasi pendidikan kita dengan kebutuhan teknologi. Ini yang sampai saat ini belum ketemu,” sebut Nailul.


 

baca:  

Jurusan Ini Sangat Dibutuhkan Pertamina, Gajinya Juga Tinggi

 


Salah satu caranya adalah dengan integrasi internet. “ Yang urgent adalah integrasi internet dan sekolah dasar karena masih rendah sekali itu mbak.

Terlepas dari covid ya. Sebelum covid, masa hanya 38%siswa SD yang tau internet.” ungkap Nailul.

Maka sangat perlu untuk memberikan edukasi TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi ) sedini mungkin kepada pelajar. Dengan demikian talenta digital masa depan memiliki pondasi yang kuat. 

Program Vokasi yang dilakukan pemerintah juga disebut bisa menyiapkan tenaga kerja digital.

Pemerintah telah memiliki program pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi diharapkan menjadi solusi untuk meningkatkan daya saing angkatan kerja dan mengurangi angka pengangguran.

Lebih lanjut Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan,upaya penyiapan talenta digital yang didorong melalui investasi di bidang pendidikan saat ini telah dimulai dengan kehadiran Apple Academy di Indonesia.

Selain itu, IBM juga telah berencana untuk mendirikan Hybrid Cloud Academy di Batam.

Di sisi lain, pembangunan data center yang merupakan infrastruktur digital yang paling penting dalam jangka pendek,juga tengah dilakukan di KEK Nongsa Digital Park dan diharapkan dapat menjadi Game Changer. (end)

 

 

 

KOMENTAR