Menlu G7 Bahas Masalah Timur Tengah & Ukraina di Italia
Jakarta, Inakoran
Menteri luar negeri Kelompok Tujuh memulai pembicaraan dua hari mereka di Italia pada hari Senin, dengan sesi hari pertama difokuskan pada Timur Tengah di tengah ketegangan antara Israel dan Iran.
Pada hari kedua pertemuan, diskusi kemungkinan akan berpusat pada invasi Rusia ke Ukraina, yang sekarang melibatkan pasukan Korea Utara, dan situasi di kawasan Indo-Pasifik, di mana China telah menunjukkan perilaku yang semakin provokatif, kata pejabat Jepang.
Melansir Kyodonews, saat ini G7 sedang menyusun dokumen hasil, yang diharapkan dapat menggarisbawahi kesatuannya dalam mengatasi tantangan global menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump pada bulan Januari, yang dipandang sebagai seorang skeptis terhadap multilateralisme.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani memimpin pertemuan di pinggiran kota Roma, dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya, yang menjabat pada bulan Oktober, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan rekan-rekan G7 lainnya.
Di Timur Tengah, Israel terlibat dalam serangan balasan dengan musuh lamanya Iran bulan lalu dan terus terlibat dalam konflik di Jalur Gaza dan Lebanon dengan Hamas dan Hizbullah, keduanya didukung oleh Teheran.
G7 menyerukan gencatan senjata segera dalam perang Israel-Hamas, pembebasan semua sandera dan bantuan kemanusiaan bagi orang-orang di Gaza, sekaligus mengutuk serangan kelompok militan Palestina terhadap Israel pada Oktober 2023.
Sementara itu, negara-negara G7 telah mengambil sikap berbeda terhadap penerbitan surat perintah penangkapan oleh Pengadilan Kriminal Internasional terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang.
Inggris dan Prancis telah menyatakan dukungannya terhadap keputusan badan peradilan independen tersebut, sementara Amerika Serikat, yang bukan anggota ICC, telah menolak langkah tersebut dan Jerman telah menunda keputusannya mengenai masalah tersebut.
Mengenai Ukraina, agresi Moskow telah memasuki fase baru, dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan baru-baru ini mengonfirmasi bahwa tentara Korea Utara berpartisipasi dalam operasi tempur di wilayah perbatasan barat Rusia, Kursk.
Pembicaraan G7 juga menyusul terpilihnya kembali Trump pada tanggal 5 November, meningkatkan ketidakpastian tentang komitmennya terhadap kerja sama internasional di bawah kebijakan "America First" yang memprioritaskan proteksionisme dan unilateralisme.
Kelompok G7 terdiri dari Italia, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa.
TAG#G7, #Timur Tengah, #Ukraina, #Rusia, #Pertemuan G7, #Italia
183993648
KOMENTAR