Menristekdikti: Pendidikan Tinggi Indonesia Sedang Mengalami Transformasi Menuju Sistem e-Learning
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menegaskan, Pendidikan Tinggi di Indonesia saat ini sedang mengalami transformasi menuju sistem e-learning.
Hal itu ditegaskan Mohammad Nasir dalam pidato pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2018 Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), yang diselenggarakan di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sumatera Utara, Rabu (17/1/2018).
Pendidikan dengan Sistem e-learning, kata Nasir, berfokus pada penggunaan sistem teknologi informasi dan telekomunikasi. Dengan sistem e-learning, lanjut Nasir, pembelajaran mahasiswa akan lebih inovatif sehingga mahasiswa dapat menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 atau yang lebih dikenal dengan istilah revolusi industri dunia keempat. Revolusi dunia keempat, kata Nasir, ditandai dengan penggunaan teknologi informasi sebagai basis dalam mengerjakan sesuatu.
Kemenristekdikti, menurut dia, siap menyesuaikan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic.
Untuk mewujudkan design besar di atas, maka kemenristekdikti, kata Nasir akan mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia sehingga bisa menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.
Riset dan pengembangan juga perlu dilakukan untuk mendukung jalannya transformasi sistem pendidikan tinggi Indonesia yang menyesuaikan dengan revolusi industri 4.0. Maka dukungan dari Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) di bawah koordinasi Kemenristekdikti serta Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sangat diperlukan, lanjutnya.
Rakernas kali ini menghadirkan pembicara yang akan membagikan pandangan, keahlian maupun pengalaman terkait pengembangan iptek dan pendidikan tinggi di era revolusi industri 4.0.
Beberapa pembicara tersebut antara lain Dr. Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI), Dr. Hayat Sindi (Senior Adviser to the IDB President), Prof. Yang Cau Lung (National Taiwan University of Science and Technology), Prof. Jangyoun Cho (Cyber Hankuk University of Foreign Studies (CUFS), Adamas Belva Syah Devara (Founder dan CEO Ruangguru), dan Suyanto (Rektor AMIKOM).
TAG#Indonesia, #Pendidikan Tinggi, #Menristekdiktii
182242238
KOMENTAR