Menuju Keketuaan G20 2022, Indonesia Dorong Isu Ketahanan Rantai Nilai Global

Hila Bame

Saturday, 10-04-2021 | 07:33 am

MDN
Menuju Keketuaan G20 2022, Indonesia Dorong Isu Ketahanan Rantai Nilai Global

 

Jakarta, INAKORAN

 

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, menuju keketuaan Indonesia di G20 pada tahun 2022, Indonesia akan mendorong pembahasan isu ketahanan rantai nilai global (global value chains/GVCs). Ini adalah forum bagi Indonesia dapat menyuarakan agenda prioritas nasional dan kepentingan negara berkembang. 


BACA:   

Senat AS Meluncurkan Undang-Undang Untuk Melawan Kebangkitan China

 


"Forum G20 merupakan forum strategis bagi Indonesia untuk menyuarakan agenda prioritas nasional dan kepentingan negara berkembang.

Diperlukan common understanding (pemahaman bersama) antara negara anggota G20 dalam menciptakan rantai nilai global yang memberikan manfaat dan meningkatkan partisipasi industri nasional, khususnya dalam konteks pemulihan ekonomi nasional dan global," ungkap Wamendag Jerry seperti dikutip dari situs Kemendag.

 

Ia juga menegaskan pentingnya konsistensi narasi dan praktik perdagangan global yang terbuka, bebas, dan adil. Isu lain yang perlu menjadi perhatian adalah regulasi ekonomi digital yang perlu diterjemahkan lebih komprehensif.


BACA:  

Menkeu: Indonesia Menjadi 10 Besar Negara Yang Melakukan Vaksinasi Covid 19

 


Sementara itu, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional Arlinda menekankan pentingnya isu rantai nilai global sebagai daya ungkit pemulihan ekonomi global pasca krisis pandemi.

 

“Forum G20 diharapkan menjadi koordinator kebijakan di masa pandemi.

Keketuaan Indonesia perlu menyusun komitmen perdagangan dan investasi sebagai penggerak rantai nilai global yang elastis terhadap disrupsi.

Salah satunya dapat didorong pembahasan yang lebih nyata pada arah penguatan rantai nilai global yang inklusif terhadap partisipasi UMKM atau perubahan struktur yang mengedepankan aspek keberlanjutan,” imbuh Arlinda.


BACA:   

KemenkopUKM Siap Kolaborasi Dengan Sound of Borobudur

 


Masukan mengenai peningkatan partisipasi rantai nilai global melalui pendekatan sektoral, khususnya di kelapa sawit dan keterlibatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga ingin diutarakan Indonesia. Indonesia diharapkan mampu menunjukkan UMKM lokal yang mampu bersaing dalam rantai nilai global. 

 

Ke depan, perubahan struktural rantai nilai global akan berfokus pada kemajuan teknologi (technological process), isu-isu pembangunan berkelanjutan (sustainability issues), serta iklim kebijakan nasional dan global.

 

Sebagai informasi, forum G20 terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa, mewakili 80% pendapatan domestik bruto dunia, 75% perdagangan global, dan 2/3 penduduk dunia. Berdasarkan Riyadh Summit Leaders Declaration yang disahkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2020, Indonesia akan memegang keketuaan G20 pada 2022. 

 

Kementerian Perdagangan selaku instansi penjuru perundingan G20 Trade and Working Group (TIWG) di bawah Sherpa Track akan memimpin rangkaian pertemuan kelompok kerja dan perundingan untuk menyepakati komitmen di tingkat menteri perdagangan G20

 

KOMENTAR