Meski Di Tengah Pandemi, Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh Moncer 7,07 % pada Kuartal II-2021

Sifi Masdi

Thursday, 05-08-2021 | 22:25 pm

MDN
Perkembangan infrastruktur di Kota Jakarta [dok: pupr]

 

 

Jakarta, Inako

Ekonomi Indonesia tetap tumbuh moncer pada kuartal II-2021 meski masih bergelut dengan pandemi Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesa pada periode April hingga Juni 2021 mencapai 7,07% yoy.

BACA JUGA:  Kementerian PUPR Targetkan Jalan Lingkar Luar Bengkulu Rampung Akhir Tahun 2021

Hal itu disampaikan oleh Kepala BPS Margo Yuwono dalam video conference, Kamis (5/8/2021). Margo mengatakan  Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat Rp 4.175,8 triliun. Kemudian, bila dilihat atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat Rp 2.772,8 triliun.

 

“Meski memang ada pertumbuhan, tetapi ini masih tumbuh di bawah kondisi ekonomi normal atau pra Covid-19,” ujar Margo.

BACA JUGA: Pemerintah Prioritaskan Penanganan Pandemi, Perlindungan Sosial, dan Dukungan UMKM Selama Masa Pembatasan Kegiatan 

Dengan mengacu pada kondisi tersebut Margo yakin bahwa pemulihan ekonomi Indonesia sudah menjadi nyata, meskipun ada beberapa sektor yang belum bisa bergerak karena pandemi Covid-19. Menurut Margo, bila dibandingkan dengan tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini mengalami perbaikan secara konsisten.

Perekonomian yang sudah berada di zona positif ini sejalan dengan proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya. Seperti diketahui Sri Mulyani pada awal tahun ini memproyeksi ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 7% yoy pada kuartal II-2021.

BACA JUGA: Update Virus Corona 5 Agustus 2021: Tambah 35.764 Kasus Baru

Hal ini menimbang kondisi perekonomian pada April 2021 hingga pertengahan Juni 2021 masih cukup menguat, meski pada akhir Juni 2021 mulai goyah akibat lonjakan kasus harian Covid-19.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. Ia optimis pertumbuhan kuartal II-2021 bisa di kisaran 7% yoy, melihat adanya kenaikan permintaan kredit yang cukup tinggi hingga akhir Juni2 021 sebesar 1,83% ytd akibat peningkatan mobilitas masyarakat.

 


 

KOMENTAR