Meski Pegang Duit Rp 2.000 Triliun di Tangan, Warren Buffett Ogah Lakukan Investasi

Jakarta, Inako
Invesrtor global sekaligus CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett, enggan melakukan investasi di tengah pandemi Covid-19 di Amerika Serikat (AS). Padahal miliader tersebut saat ini menggenggam uang tunai sebesar US$ 137 miliar atau setara Rp 2.041,3 triliun (Kurs Rp 14.900 per dolar AS).
BACA JUGA: Warren Buffett Akui Keliru Beli Saham Penerbangan
Buffett dikabarkan tidak berani melakukan spekulasi untuk mengadakan investasi di tengah penyebaran virus corona atau pandemi Covid-19. Padahal Buffett dikenal sebagai investor yang punya nyali besar melakukan investasi. Tapi saat ini nyalinya ciut ketika menghadapi pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Pelajaran Berharga dari Warren Buffet: Uang Bukan Ukuran Kualitas Hidup
Berita yang dilansir Blomberg, Sabtu (2/5/2020), Buffett mengatakan bahwa perusahaannya yakni Berkshire Hathaway masih memiliki tumpukan uang ratusan miliar dolar AS dan belum melakukan investasi kendati harga saham perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat (AS) saat ini sudah turun sangat dalam karena wabah corona.
BACA JUGA: Jeff Bezoz Ciptakan Rekor Beli Rumah Seharga Rp Rp 2,2 Triliun
"Kami belum melakukan apa-apa, karena kami tidak melihat sesuatu yang menarik untuk dilakukan," kata Buffett. "Sekarang itu bisa berubah sangat cepat atau mungkin tidak berubah," tambah Buffett.
Sementara itu, para pemegang saham Berkshire Hathaway tengah menunggu langkah Buffett untuk menginvestasikan uang tunai itu, terutama saat wabah corona telah memicu penurunan besar-besaran harga saham di Indeks S&P500 sebanyak 35% dari rekor 19 Februari 2020 hingga terendah 23 Maret 2020.
BACA JUGA: Bill Gates Gusur Jeff Bezos, Kembali Jadi Orang Terkaya Dunia
Seperti diketahui, pada krisis keuangan 2008, Buffett telah memanfaatkan penurunan harga saham untuk membeli saham perusahaan dengan harga diskon dan mengambil sebagian kepemilikan perusahaan di AS. Buffett waktu itu melakukan investasi khusus pada perusahaan seperti Bank of Amerika dan Goldman Sachs selama kriris 2008.
BACA JUGA: Warren Buffet Nilai Perang Dagang AS-China Berdampak Buruk Bagi Ekonomi Dunia
Namun pada sekarang, di tengah pandemi Covid-19, Buffet justru tidak berani melakukan spekulasi, meskipun harga saham sudah turun. Apakah itu menunjukkan resesi global akan berlangsung lama?
KOMENTAR