Muncul Seruan Tarik Uang Secara Massal dari Bank Plat Merah, Ini Respons Istana

Timoteus Duang

Tuesday, 25-02-2025 | 10:13 am

MDN
Hasan Nasbi [FOTO: tangkapan layar YouTube Sekretariat Kabinet RI]

JAKARTA, INAKORAN.com - Pemerintah resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin (24/2/2025).

Seiring peluncuran ini, muncul seruan di media sosial yang mengajak masyarakat untuk menarik dana secara massal dari bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mempertanyakan validitas dari gerakan itu.

Ia menyebut bahwa hingga saat ini belum ada bukti nyata mengenai adanya aksi penarikan dana dalam skala besar di bank-bank Himbara akibat seruan itu.

"Sudah terjadi belum? Ada nggak? Ya ada orang-orang kaya gitu, gini saja, sekarang ada nggak faktanya? Kalau ada sudah jadi berita," ujar Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025).

Baca juga: Resmikan Danantara, Prabowo: Saya Akan Melawan Korupsi dengan Sekeras-Kerasnya

Hasan menekankan bahwa peresmian BPI Danantara justru mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, baik dari sektor ekonomi maupun politik.

Hal ini terlihat dari kehadiran sejumlah tokoh penting dalam acara peluncuran badan tersebut, termasuk mantan presiden, perwakilan lembaga negara, serta para pelaku usaha.

"Mantan-mantan presiden hadir, tokoh-tokoh bangsa hadir, seluruh kekuatan politik hadir, lembaga-lembaga negara tadi hadir, perwakilan-perwakilan asing tadi hadir, para pelaku-pelaku ekonomi hadir. Ini lembaga ketika diluncurkan mendapatkan dukungan dari komponen stakeholder," katanya.

Baca juga: Pemerintah Alokasikan Uang Ratusan Triliun Hasil Efisiensi untuk Dikelola Danantara

Sebelumnya, media sosial ramai dengan ajakan menarik dana dari bank-bank Himbara atau Bank BUMN.

Seruan ini berkaitan dengan peluncuran BPI Danantara, yang bertugas mengelola hasil penghematan APBN 2025 yang dilakukan oleh kementerian/lembaga, serta dividen dari perusahaan BUMN.

Secara keseluruhan, badan ini diperkirakan akan mengelola aset sebesar US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun (mengacu pada kurs Rp 16.350 per dolar AS).

Baca juga: Danantara Resmi Luncur 24 Februari 2025:  Siap Kelola Dana Rp14.715 Triliun

Meski demikian, muncul kekhawatiran di kalangan masyarakat mengenai kemungkinan BPI Danantara mengalami permasalahan seperti skandal 1MDB yang sempat mengguncang Malaysia.

 

KOMENTAR