NasDem Minta Parpol yang Usulkan Hak Angket Tarik Menteri dari Kabinet Jokowi-Maruf

Saverianus S. Suhardi

Wednesday, 13-03-2024 | 13:55 pm

MDN
Momen para ketum pendukung pemerintah bersama Jokowi beberapa waktu lalu [Foto: CNBC]

 

Jakarta, Inakoran.com

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali meminta setiap partai yang mengusulkan hak angket untuk menarik menterinya dari pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin. 

Soalnya penggunaan hak angket disiyalir tidak hanya bertujuan untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu, tetapi juga berupaya untuk memakzulkan Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Qodari Sebut Gibran Berpeluang Jadi Ketua Umum Partai Golkar

“Kalau parpol pemerintahan mau mengajukan hak angket dan memakzulkan Jokowi, ya mundur dari kabinet. Karena nggak mungkin angket dilakukan hanya untuk menyelidiki kecurangan Pemilu, itu naif menurut saya,” terang Ali, dikutip dari Kompas.com pada Rabu (13/03/2024).

Menurut Ali, seandainya hak angket ini serius digulirkan, komitmen partai-partai pemerintahan dalam mengawal kepemimpinan Jokowi-Maruf hingga selesai, perlu dipertanyakan.

“Kalau ingin memakzulkan Jokowi berarti menang-menangan, kalah-kalahan. Kalau demikian, pertanyaan saya, di mana komitmen PDI-P, NasDem, PPP, PKB yang katanya akan mengawal pemerintahan sampai selesai?” ujar Ali.

Dia meminta parpol pemerintahan yang mendukung hak angket perlu mengambil langkah tegas dengan menarik menterinya dari kabinet. Hal ini mesti dilakukan untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.

“Supaya masyarakat tidak berprasangka,” kata Anggota DPR RI itu.

Ali juga berpandangan, menggulirkan hak angket pada dasarnya mudah dilakukan. Hanya saja, hingga saat ini, belum ada partai yang serius memperjuangkannya.

“Syarat menggulirkan angket tidak sulit kok. Ditandatangani 25 anggota anggota DPR RI lebih dari satu fraksi, cukup,” jelas Ali.

Ali pun meminta setiap parpol tidak menimbulkan kegaduhan dengan mewacanakan hak angket, tetapi tidak serius memperjuangkannya.  

“Kalau tidak ada partai yang serius, terus terang saja, supaya tidak buat kegaduhan.”

 

KOMENTAR