Nina Dan Indramayu Yang Di Cita Cita kan

Hila Bame

Saturday, 26-06-2021 | 10:24 am

MDN

 


Oleh. :  Adlan Daie
Analis politik elektoral Indramayu

 

JAKARTA, INAKORAN

Indramayu yang di cita cita kan dibawah kepemimpinan Nina Agustina adalah  "Indramayu bermartabat". Meminjam istilah Bend Anderson tentang konsepsi "bangsa yang dibayangkan" dalam bukunya "Imajined Communites" visi di atas "meaning full". Padat arti, ringkas diksi dan "berharga diri".


Pesan politiknya tegas, yakni bersih, religius, adil, makmur dan hebat. Dari sudut pandang  penulis diksi "religius" tidak perlu permisif ditarik terlalu jauh dalam konsepsi regulasi politik praktis dengan tampilan seolah olah "sangat  islami" dan lain lain  kecuali terbatas konstruksi nilai nilai nya dalam policy "keadaban sosial" bersama.


BACA:  

H. SYAEFUDIN dan THE GOLKAR WAY


 

Secara normal indikator kuantitatif keberhasilan bupati dalam aktualisasi visi nya di atas adalah kemampuannya menaikkan peringkat dan derajat IPM masyarakat Indramayu dengan segala variabel indeks unsur unsur pendidikan, kesehatan dan daya beli yang tercakup dalam varian indikator di dalam nya 


Data BPS Jawa Barat rentang waktu tahun 2018 dan tahun 2019 peringkat IPM Indramayu di posisi 23 dari 27 kab/kota di Jawa Barat dengan tingkat kecepatan kenaikannya dalam periode tersebut masuk dalam kategori 7 besar peringkat atas. Inilah gambaran rata rata kualitas hidup warga Indramayu dan kinerja supporting pemerintah daerah indramayu.


Nina Agustina hadir memimpin Indramayu di tengah pandemi covid 19 mendera dunia secara global termasuk Indramayu. Itulah yang harus disadari bersama bahwa tidak sederhana bagi Nina Agustina untuk mendesain program program secara teknokratis dalam ikhtiar peningkatan peringkat IPM  Indramayu sesuai janji kampanye politik nya. 


BACA:  

Gus Muhaimin PKB dan Partai NU 1955

 


Pandemi covid 19 telah mempersempit ruang fiskal.dan menyita realokasi anggaran cukup besar untuk penanganan kesehatan masyarakat dan dampak sosial ekonomi turunan nya akibat pembatasan interaksi sosial yang melemahkan transaksi transaksi konsumsi publik dan sangat melelahkan secara lahir dan batin.


 Di sinilah saat dalam keterbatasan di atas seorang pemimpin harus selalu membuka ruang diskusi publik dan tukar tambah gagasan  dalam konteks pilihan prioritas program dan desain implementasinya. Pilihan demokratis dan "cheks and balance" lembaga legislatif dalam kondisi apapun meskipun rumit terbukti dalam sejarah peradaban politik lebih berhasil dalam mensejahterakan rakyat daripada tergoda pilihan otoriter yang simpel.


Harapan publik yang tersisa dan tidak boleh "ambyar" di tengah pandemi covid 19 yang berlangsung lebih dari satu tahun secara minimal adalah bagaimana bupati Nina Agustina menjaga daya tahan hidup masyarakat, memelihara kondusifitas sosial dan menjawab apa yang dulu menjadi issu "minur"  publik terkait praktek jual beli jabatan, jual beli proyek, politisasi birokrasi secara massif dan rumitnya layanan publik yang menjengkelkan.Tidak perlu mengheboh heboh kan sesuatu yang artifisial di ruang publik.


Itulah ujian yang sesungguhnya bagi Nina Agustina sebagai bupati Indramayu dalam mengemban amanah publik sekaligus merawat pesona dan magnit politik nya dalam periode jabatan nya yang lebih singkat dari semestinya lima tahun.

Selamat bekerja. Semoga kita selalu sehat wal afiat.  Lahir batin.


Wassalam !

KOMENTAR