Peace Train Indonesia Gelar Traveling Lintas Agama

Sifi Masdi

Thursday, 17-10-2019 | 22:16 pm

MDN
Tokoh lintas agama yang bergabung dalam ICRP [inakoran.com/InaTv]

Jakarta, Inako

Peace Train Indonesia (PTI) IX menggelar traveling lintas agama dengan menggunakan kereta api menuju Bangkalan-Madura, Jawa Timur.  Peserta akan mengunjungi komunitas agama, komunitas penggerak perdamaian, rumah-rumah ibadah, dan tokoh-tokoh yang dianggap sebagai aktor penting toleransi dan perdamaian antar agama. Mereka juga akan berproses untuk saling belajar, berbagi cerita, berdialog, bekerjasama, mengelola perbedaan, berkampanye, dan menuliskan pengalaman perjumpaan dalam semangat kebersamaan dan persaudaraan.

“Kita ingin anak-anak muda dari berbagai agama itu saling bersahabat yang merupakan wujud dari saling mengenal sekaligus bukti kedekatan dan keakraban satu sama lain,” ujar Pdt. Frangky Tampubolon, Direktur Eksekutif ICRP, siaran pers yang diterima inakoran.com, Kamis (17/10/2019).

Simak video InaTv terkait perdamaian  lintas agama dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia damai.

 

Sementara itu, Pdt. Gomar Gultom, M.Th., berharap dari Peace Train Indonesia ini para generasi muda Kristen mau bergandeng tangan bersama anak-anak muda lain dari berbagai agama menjaga kebinekaan kita sebagai modal dasar bagi upaya mewujudkan kerukunan perdamaian.

“Beberapa pekan lalu saya keliling Eropa dan mengabarkan Peace Train Indonesia ini kepada mereka. Karenanya mereka mengundang kita untuk berbagi cerita tentang harmoni Indonesia ke sana,” imbuh Sekum PGI ini.

Peace Train Indonesia menyambut baik undangan tersebut. Karenanya dijadwalkan pada September 2020 mendatang akan melakukan kunjungan ke Jerman, Belanda, Perancis, Swiss, dan Roma – Italia.

Ahmad Nurcholish, salah seorang penggagas Peace Train Indonesia, mengatakan kunjungan ke Eropa nanti diharapkan menjadi momen yang sangat baik untuk berbagi cerita tentang bagaimana membangun persahabatan anak-anak muda di Indonesia yang berasal dari latang belakang  yang berbeda dan juga kabar tentang potret Islam Nusantara yang ramah.

“Selain mengabarkan potret Islam Nusantara yang ramah, moderat dan damai, kita juga ingin berbagi cerita bagaimana persahabatan anak-anak muda dari berbagai latar agama yang berbeda ini benar-benar ada. Bahkan dari situlah kerukunan dan perdamaian dapat diwujudkan di bumi Indonesia,” kata  terang Ahmad Nurcholish.

Sekedar diketahui, rangkaian program PTI kali ini melibatkan 40 peserta dari berbagai agama dan akan menempuh rute dari Stasiun Gambir Jakarta menuju Surabaya. Selanjutnya dari Stasiun Pasar Turi Surabaya menuju Bangkalan Madura. Di  Bangkalan inilah mereka belajar dan melihat lebih dekat rumah-rumah ibadah dan komunitas yang berbeda sebagai kekayaan budaya di pulau garam ini. Tujuannya tak lain untuk saling mengenal, menjalin persahabatan sebagai bekal dalam merawat kebinekaan.

Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia sejahtera.

 

Kegiatan itu diselenggarakan oleh ICRP dan  bekerjasama dengan demokrasi.id, PGI, Koko Jali, Khairiyah Indonesia, serta bermitra dengan jaringan lokal di Madura, antara lain: Persaudaraan Setia Hati Teratai Universitas Trunojoyo  Madura (PSHT UTM), Center for Islam and Democracy (CIDE), Jaringan Kawal Korupsi Jawa Timur (JAKA JATIM), GKJW Bangkalan, dan PCNU Bangkalan.

Acara pelepasan Peace Train Indonesia 9 akan dibuka, Jumat (18/10/2019) di Ruang Tunggu Luxury Class Lt.1  Stasiun Kereta Api Gambir,  Jakarta Pusat.

Acara akan dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dari berbagai agama di Jakarta dan sekitarnya seperti: Pdt. Gomar Gultom, KH. Maman Imanul-Haq, Romo Johannes Hariyanto, SJ  serta sejumlah aktivis muda lintas agama dan alumni Peace Train Indonesia sebelumnya.


 

 

KOMENTAR