Pelaku Usaha di Perhutanan Sosial Apresiasi Bisnis Model Kemitraan KUMKM

Sifi Masdi

Monday, 16-12-2019 | 21:33 pm

MDN
Menkop dan UKM Teten Masduki menerima sejumlah pengurusĀ  dari Persaudaraan Perhutanan Sosial Jawa Barat, di Kantor Kemenkop-UKM, Senin (16/12/2019) [dok:kemenkop]

Jakarta,  Inako

Pelaku usaha di lingkungan perhutanan sosial menyambut baik bisnis model kemitraan UMKM yang ditawarkan Kementerian Koperasi dan UKM. Mereka menilai bisnis model tersebut sebagai terobosan untuk mengangkat skala usaha dan mengembangkan produktivitas pelaku usaha.

Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.

 

“Kami dari masyarakat dari perhutanan sosial melihat bisnis model kemitraan ini  menjadi terobosan dari Kemenkop dan UKM untuk melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata Sri Nurcahya, Sekretaris Persaudaraan Perhutanan Sosial Jawa Barat usai melakukan pertemuan dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengenai pemanfaatan lahan perhutanan sosial, Senin (16/12) di ruang kerja menteri dalam keterangan tertulis yang diterima inakoran.com.

Menkop dan UKM Teten Masduki berdialog dengan sejumlah pejabat  dari Persaudaraan Perhutanan Sosial Jawa Barat, di Kantor Kemenkop-UKM, Senin (16/12/2019) [dok:kemenkop] 

 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebelumnya menyatakan lahan perhutanan sosial untuk mendukung pemberdayaan dan pengembangan KUMKM.  Pemerintah mengalokasikan lahan perhutanan sosial untuk KUMKM seluas 12,7 juta ha ditambah 9 juta ha redistribusi lahan. Namun, pemanfaatan lahan tersebut masih 3,4 juta ha. 

Sri Nurcahya menyebutkan model bisnis kemitraan yang ditawarkan Menkop dan UKM untuk komoditas yang memiliki prospek bagus, antara lain budidaya pisang, peternakan sapi dan domba, kopi. Diharapkan model bisnis kemitraan itu dalam skala usaha industri yang akan bermitra dengan swasta/BUMN sebagai offtaker sekaligus dalam model tersebut terlibat bank/non bank untuk memberikan pembiayaan. Dalam model bisnis kemitraan tersebut juga ada pendampingan dan pelatihan ahli sehingga komoditasnya memenuhi standar ekspor.

Menteri Teten Masduki berdiskusi dengan sejumlah pejebat  dari Persaudaraan Perhutanan Sosial, di Kantor Kemenkop-UKM, Senin (16/12/2019) [dok:kemenkop] 

 

“Masyarakat butuh model bagaimana mengelola lahan perhutanan yang baik dan secara ekonomi menguntungkan. Bisnis model dengan komoditas yang ditawarkan itu saya kira cukup menguntungkan yang penting pasarnya jelas,” lanjut Sri Nurcahya.

Ia mengatakan pihaknya akan mempelajari komoditas yang bisa dikembangkan dan segera mengomunikasikan dengan kelompok usaha yang ada di sana, sehingga masyarakat  mengerti bisnis model yang akan dijalankan.

Ia mengakui saat ini masyarakat di perhutanan sosial melakukan usaha secara sporadis dan kecil-kecilan. Menanam berbagai  ragam usaha tapi skala bisnisnya tidak cukup sehingga tidak mampu mengangkat ekonomi mereka.

Ini yang kemudian akan diangkat oleh Kemenkop dan UKM supaya skala usahanya naik dan perekonomian masyarakat  meningkat. Tidak hanya dari sisi ekonomi, dengan model tersebut pelestarian lingkungan juga menjadi fokus perhatian.


 

KOMENTAR