Pelatihan E-commerce Bagi Pelaku Usaha di Sektor Pertanian Dorong Buka Toko Online

Sifi Masdi

Tuesday, 05-10-2021 | 19:09 pm

MDN
Pelatihan E-commerce bagi pelaku usaha mikro di Garut, Jawa Barat [dok:kemenkop]

 

 

Garut, Inako

Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM yang diwakili oleh Analis Kebijakan Ahli Madya Ferindra Roza, mengatakan bahwa program strategis KemenkopUKM dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM, khususnya pada sektor usaha mikro, adalah peningkatan kapasitas SDM melalui kegiatan konsultasi, pelatihan, pendampingan dan pengembangan usaha.

BACA JUGA: Update Virus Corona 5 Oktober 2021: Tambah 1.404 Kasus Baru

"Dalam mewujudkan program strategis tersebut, memiliki peran penting khususnya melalui program pelatihan bagi SDM usaha mikro," kata Ferindra dalam rilisnya di Jakarta, kemarin.

 

Ferindra berharap, melalui pelatihan e-commerce kepada para pelaku usaha di sektor pertanian/perkebunan, peserta dapat membuka toko online sendiri dalam memasarkan produk mereka.

BACA JUGA:  Kopi Indonesia Tembus Pasar AS Lewat  Ajang Specialty Coffee Expo 2021

"Saya juga menghimbau bagi peserta yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) agar segera mendaftarkan usaha mereka. Karena, legalitas usaha merupakan nilai tambah dalam memasarkan produk," tandas Ferindra

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut Suhartono mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Koperasi dan UKM atas atensinya terhadap pelaku UMKM di Kabupaten Garut. "Pelatihan ini berawal dari aspirasi kelompok pemuda bertani," kata dia

BACA JUGA: KemenkopUKM dan Local Heroes Lakukan Kolaborasi  Kembangkan Potensi Umbi Sente Pandeglang Lewat Koperasi

Menurut dia, Kabupaten Garut merupakan pendaftar program BPUM terbanyak. Hal tersebut menunjukkan antusias para pelaku UMKM Garut untuk tetap bertahan bahkan memajukan usaha mereka di masa pandemi.

Seorang pelaku usaha cemilan moring turut mengikuti pelatihan bernama Hari Suhut, mengaku senang karena selama ini dia memanfaatkan media sosial dalam menjual hasil produksinya.

 

Namun, Hari mengaku dirinya belum dapat maksimal menjual produknya melalui toko online seperti Shopee dan Tokopedia. “Sudah mencoba pakai Shopee dan Tokopedia, tapi jarang closing”, ujar Hari. 

BACA JUGA:  Eddy Setiawan IKI, Dorong Penggunaan NIK sebagai Basis NPWP dan Pelayanan Umum lainnya

Hal berbeda dialami peserta lainnya, Ahmad Sofani, yang masih duduk di bangku SMK. "Saya tergabung dalam wadah binaan sekolah, yaitu usaha kopi Sri Manganti.  Saya berniat kelak dapat memilki usaha kopi sendiri," pungkas Sofani.  

 


 

 

KOMENTAR