Pembangunan Dua Bendungan di NTT Ditunda
Kupang, Ianko –
Pembangunan dua bendungan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditunda karena lahan yang akan digunakan untuk bendungan masih dipersoalkan oleh masyarakat yang tinggal di lokasi itu.
"Dari tujuh bendungan yang sudah dialokasikan pemerintah pusat untuk NTT, ada dua di antaranya, yakni Bendungan Kolhua di Kota Kupang dan Lambo di Kabupaten Nagekeo masih terkendala persoalan lahan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur, Andre W Koreh di Kupang, Senin (15/1/2018).
Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat telah mengalokasikan pembangunan tujuh bendungan untuk NTT. Tujuh bendungan itu adalah Kolhua di Kota Kupang, Manikin dan Raknamo di Kabupaten Kupang, Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Rotiklot di Kabupaten Belu, Napunggete di Kabupaten Sikka, dan Lambo di Kabupaten Nagekeo.
Bendungan Kolhua, kata Andre, merupakan yang pertama dialokasikan namun hingga saat ini belum bisa direalisasi karena masalah lahan yang belum diselesaikan. Demikian pula dengan lahan untuk Bendungan Lambo di Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores yang belum dibangun meskipun anggarannya sudah disiapkan.
Menurutnya, kesiapan lahan masih menjadi kendala utama pembangunan bendungan yang membuat NTT masih tertinggal dengan daerah seperti Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ia menjelaskan, sejak tahun 1998, NTT mulai membangun Bendungan Tilong di Kabupaten Kupang dengan kapasitas 19 juta kubik air bersamaan juga dengan pembangunan bendungan di NTB.
Namun, lanjutya, hingga saat ini NTB sudah memiliki sekitar 18 bendungan sementara NTT baru miliki satu bendungan.
Untuk itu, Andre berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah yang masih tersandung masalah lahan agar secepatnya diselesaikan.
"Karena alokasi anggarannya sudah ada, tinggal daerah siapkan lahan agar mulai dibangun sehingga bisa menjawab kebutuhan air baku maupun irigasi masyarakat kita di daerah ini," katanya.
TAG#Ntt, #Bendungan
182219440
KOMENTAR